Kisah wanita dan tiga helai kumis singa
Dikisahkan ada seorang wanita yang memiliki suami seorang lelaki yang berperilaku buruk, dia berlaku buruk baik kepada keluarganya ataupun orang disekitarnya. Karena si wanita sudah lelah bersabar menghadapi perlakuan buruk suaminya maka dia datang kepada seorang pemuka agama didaerahnya, seseorang bijak yang disegani dan tempat meminta nasehat.
Si wanita berkata, " ya ustadz saya ingin bertanya bagaimana cara menundukkan suami saya agar dapat saya ajak kepada kebaikan, apa yang perlu saya kerjakan? Apa sekiranya yang dibutuhkan?". Pemuka agama berkata, " untuk mengatasi masalah ibu, sebaiknya ibu cari tiga helai kumis singa, moga-moga cara ini berhasil." Lalu si wanita itu pulang kerumahnya, dia berfikir bagaimana cara mendapatkan tiga helai kumis singa?, Setelah berfikir lama akhirnya dia bertekad esoknya pergi ke hutan untuk mencari seekor singa, dia bertekad keluar dari masalah keluarga yang selama ini dihadapi, yakni sikap buruk suaminya.
Maka esoknya wanita itu pergi ke hutan sambil membawa makanan, dicarinya tempat singa biasa berkeliaran, ditaruhnya makanan disitu, dan singa memakannya, kemudian esoknya dia melakukan hal serupa, tak terasa sudah berminggu-minggu dia melakukannya. Bulan depannya selain memberi makanan singa, dia juga sudah dapat mendekati si singa, bulan selanjutnya dia sudah dapat mengelus-elus si singa. Dan setelah beberapa bulan kemudian si wanita dapat menunggangi sisinga itu, dan pada saat menunggangi singa si wanita mengambil tiga helai kumis singa. Betapa bahagianya hati si wanita, usaha kerasnya selama berbulan-bulan berbuah hasil. Esoknya dia bawa ketiga helai kumis singa itu kepada orang bijak yang meminta mencari ketiga helai kumis singa itu, " ya ustadz saya berhasil mengambil tiga helai kumis singa, ini saya serahkan, dan semoga dapat dijadikan bahan ramuan untuk solusi permasalahan saya.", Si orang bijak itu tersenyum, " ya ibu, singa adalah singa, dan suami ibu adalah suami ibu, jika ibu dapat menaklukkan seekor singa yang liar kemudian menjadi jinak harusnya mudah bagi ibu untuk menaklukkan suami ibu kemudian diajak kepada kebaikan, dengan demikian dia tidak lagi berbuat keburukan. Semua berangkat dari kemauan kita untuk menaklukkan atau tidak, itu saja."
Si wanita terdiam, dan membenarkan perkataan orang bijak itu, dia merasa mendapat pelajaran berharga, kemudian dia pulang kerumahnya dan mencoba menaklukkan suaminya dengan sabar agar dapat diajak kepada kebaikan.
Dikutip dari Ustadz Armen Halim Naro Lc Rahimahullah.
By Siswo Kusyudhanto untuk fans page Sunnah Diaries
No comments:
Post a Comment