Firaun juga gak merasa dirinya sombong, jika disuruh menilai diri sendiri.
Beberapa hari sebelum bulan Ramadhan kemarin saya bertemu dengan seorang teman yang juga jama'ah taklim Ustadz AS yang banyak dipuji di sosial media, mendapat ribuan like dalam postingan atau linknya, dan ribuan kali dishare diberbagai media. Karena dalam sebuah sesi taklim beliau mengatakan, " boleh isbal asal gak sombong, karena ada hadist lain menjelaskan hal ini demikian", lalu saya titip pertanyaan kepada teman jama'ah taklim ustadz AS itu, " tolong tanyakan kepada ustadz antum, kata dia boleh isbal(gak cingkrang) asal gak sombong, terus pertanyaan saya, siapa yang menilai sombong dan tidaknya kita?, karena sombong dan tidak sombong jika menurut penilaian kita sendiri mungkin Firaun juga gak pernah merasa dirinya sombong, karena tentu sulit mencap dirinya sombong karena manusia secara naluri punya sifat egois, yakni tidak mengakui keburukannya. Dan yang berhak menilai kita dalam syariat adalah cuma Allah Azza Wa Jalla, bagaimana kita tau kita gak sombong menurut Allah padahal hisab belum datang kepada kita?", Teman itu terdiam mendengar pertanyaan saya, kata dia, " masuk akal juga pertanyaan sampeyan, nanti saya tanyakan kepada ustadz AS, tunggu jawaban dari saya". Setelah itu kami berpisah dan sampai hari ini sudah satu bulan lebih belum juga ada jawaban atas pertanyaan saya, dari sini menurut saya membuktikan bahwa pemahaman yang hak yakni isbal adalah terlarang, bahkan dalam Kitab Riyadush Shalihin Imam Nawawi membuat bab khusus larangan Isbal, namun anehnya mereka yang banyak mempelajari kitab ini justru banyak yang ingkar terhadap perintah meninggikan kain ini, maka meninggikan kain atau tidak isbal adalah lebih baik, insyaAllah ini pemahaman yang benar.
Dalam sebuah sesi DR. Zakir Naik mengatakan, " jika hanya untuk meninggikan kain saja masih engkau debat, cinta seperti apa yang engkau berikan kepada Nabi mu", pesan beliau sangat jelas, samina wa tho'na, dengar dan taati perintah Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasalam adalah sebaik-baik mukmin yang mencintai Nabinya, waallahua'lam.
Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi ersabda :
مَا أَسْفَلَ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الإِزَارِ فَفِى النَّارِ
“Apa saja yang di bawah kedua mata kaki di dalam neraka.” [Hadits Riwayat Bukhari 5797, Ibnu Majah 3573, Ahmad 2/96]
By Siswo Kusyudhanto
No comments:
Post a Comment