Dalam sebuah kajian di Kota Batam Ustadz Muhammad Nuzul Zikri mengatakan, " secara fitrahnya manusia suka dengan sikap tawadhu', merendahkan diri, bahkan orang sombong sekalipun tidak mau punya teman yang sombong, karena jika dia sombong dan temannya sombong tentu sulit baginya meninggikan diri atas temannya. Dan hukum atas sikap tawadhu' adalah wajib, bukan Sunnah apalagi makruh, karena hanya dengan sikap tawadhu' seseorang menjadi tinggi derajatnya dihadapan manusia juga dihadapan Allah. Namun karena syahwat yang dimiliki manusia dapat menjadikan dirinya sebagai orang yang sombong."
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ
“Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin memuliakan dirinya. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya.” (HR. Muslim no. 2588). Yang dimaksudkan di sini, Allah akan meninggikan derajatnya di dunia maupun di akhirat. Di dunia, orang akan menganggapnya mulia, Allah pun akan memuliakan dirinya di tengah-tengah manusia, dan kedudukannya akhirnya semakin mulia. Sedangkan di akhirat, Allah akan memberinya pahala dan meninggikan derajatnya karena sifat tawadhu’nya di dunia (Lihat Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 16: 142)
Sumber referensi Rumoysho.co
No comments:
Post a Comment