Siapa pemilik Surga ?
Ketika pertama kali mendengar kabar bahwa Kajian Ustadz Syafig Reza Basalamah di Kota Malang batal beberapa hari yang lalu sungguh bikin prihatin dan kaget, ini adalah sudah kesekian kalinya di Kota Malang kajian Sunnah batal karena tidak memperoleh ijin dari Kepolisian setempat berkaitan dengan kemungkinan terjadinya tindak anarkis dari warung sebelah, sebelumnya juga seperti Ustadz Firanda Adirja gagal menggelar kajian di Batu Malang, dan mungkin ini adalah sudah ke sekian ratus kalinya kajian Sunnah di Indonesia dibatalkan karena sebab yang tidak masuk akal, karena sebuah ormas tidak setuju adanya acara tersebut, padahal secara akal tidak ada satupun alasan menjadikan acara kajian Sunnah yang sarat dengan ilmu bersumber dari Alquran dan As Sunnah sahhihah layak dibatalkan. Dalam acara kajian Sunnah padahal isinya mengajak umat muslim kepada ketaatan pada Allah dan RasulNya, kajian Sunnah adalah gerakan dakwah untuk mengikis paham radikal didalam masyarakat, kajian Sunnah mengajak umat Muslim menjauhi segala bentuk kemaksiatan yang dilarang oleh Allah dan RasulNya dan sejuta kebaikan didalamnya dari sudut pandangan syariat, namun kenapa dibubarkan? Kenapa dianggap sebuah gerakan dakwah yang berbahaya?, Sungguh aneh dan jauh dari akal paling sehat sekalipun.
Tapi itulah fakta, keawaman, ketidaktahuan dan ditambah bumbu fitnah Wahabi dan segala argumen untuk meyakinkan masyarakat awam bahwa kajian Sunnah sesat, disisi ini sudah berhasil menghasut masyarakat awam.
Sejatinya semua fitnah itu tidak lain motif utamanya adalah faktor kepentingan sebuah kelompok besar, mereka tidak mau "Periuk" mereka terganggu, terutama dari sudut pandangan politik dan ekonomi. Jika makin banyak umat Muslim Indonesia tau bagaimana beragama yang benar sesuai Sunnah maka tentu amalan2 bid'ah dan kesyirikan akan ditinggalkan, dan amplop tidak ada lagi, tidak ada lagi umat Muslim yang mendukung partai-partai politik, dan yang jelas tidak ada lagi umat Muslim dinegri ini yang akan dimanipulasi demi kepentingan elite. Oleh karenanya para elite berusaha keras menciptakan fitnah dan disebarkan secara luas, dengan demikian keadaan ini sama halnya membiarkan umat Muslim di negri ini bodoh selamanya, dibiarkan buta akan Sunnah dan didorong agar sibuk dalam kebid'ahan dan kesyirikan agar perut banyak orang dikalangan elite kenyang, sungguh ini bentuk penjajahan Aqidah.
Tindakan arogan seperti ini sesungguhnya secara tidak langsung merupakan klaim bahwa surga hanya milik mereka, padahal disebutkan dalam banyak ayat dan hadist bahwa penghuni surga adalah siapa saja yang mengikuti pemahaman Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasalam dan para sahabat beliau, dan dalam perkataan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasalam disebutkan bahwa orang-orang yang berbuat bid'ah serta kesyirikan adalah penghuni neraka, waallahua'lam.
Jadi siapa sebenarnya yang sok ahli surga?, padahal penentuan Surga belum masanya, karena penentuan surga dan neraka ketika hisab kelak.
Pujian Allah terhadap para sahabat dalam Al Qur’an diantaranya:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar” (QS. At Taubah: 100)
By Siswo Kusyudhanto
No comments:
Post a Comment