Kemarin ada Ikhwan menjanjikan sesuatu kepada saya, dan akan diberikan bulan depan, diakhir pembicaraan dia mengatakan, " jika saya masih hidup bulan depan, insyaAllah akan saya berikan kepada antum", MasyaAllah, saya langsung tersentak, dalam hati saya kagum atas sikap beliau, menjanjikan sesuatu tapi gak yakin dirinya masih hidup dibulan depan, nasehat yang sangat berarti.
Jadi ingat kajian Ustadz Abu Zubair Haawary, beliau mengatakan, " salah satu usaha agar kita selalu Istiqomah dalam amal ibadah yakni selalu mengingat akan kematian, bahkan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam menyebut orang yang pintar/cerdas adalah orang yang selalu mengingat akan kematian, dengan selalu mengingat datangnya kematian tentu seseorang akan menyiapkan diri sebaik mungkin bekal yang akan dibawanya mati, dan bekal terbaik dalam menghadapinya yakni memperbanyak amal ibadah sebaik mungkin dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan yang dilarang oleh Allah dan RasulNya."
Dalam kajian lain Ustadz Maududi Abdullah mengatakan, " antum tau kenapa orang mudah berbuat maksiat?, Diantara penyebabnya yakni mereka lupa akan datangnya kematian, mereka mengira akan hidup selama-lamanya sehingga tidak ada rasa bersalah ketika melakukan kemaksiatan yang dilarang oleh Allah dan RasulNya, padahal jelas-jelas manusia dimuka bumi ini suatu saat pasti menemui kematian."
Orang yang banyak mengingat kematian dan mempersiapkannya dengan iman yang shahih (benar), tauhid yang khalish (murni), amal yang shalih (sesuai dengan tuntunan), dengan landasan niat yang ikhlas, itulah orang-orang yang paling berakal.
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا قَالَ فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ
Dari Ibnu Umar, dia berkata: Aku bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang laki-laki Anshar datang kepada Beliau, kemudian mengucapkan salam kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu dia bertanya: “Wahai, Rasulullah. Manakah di antara kaum mukminin yang paling utama?” Beliau menjawab,”Yang paling baik akhlaknya di antara mereka.” Dia bertanya lagi: “Manakah di antara kaum mukminin yang paling cerdik?” Beliau menjawab,”Yang paling banyak mengingat kematian di antara mereka, dan yang paling bagus persiapannya setelah kematian. Mereka itu orang-orang yang cerdik.” [HR Ibnu Majah, no. 4.259. Hadits hasan. Lihat Ash Shahihah, no. 1.384].
No comments:
Post a Comment