Oleh Siswo Khusyudhanto
Diceritakan seorang teman dari daerah Sragen Jawa Tengah, didaerahnya ada namanya Gunung Kemukus, di sini biasanya ramai didatangi orang yang ingin ngalap berkah atau pesugihan, ingin kaya mendadak dengan cara ghaib.
Menurut penuturan warga disana awalnya peziarah cuma melakukan ziarah kubur seperti kebanyakan makam yang dianggap makam orang suci lainnya di pulau Jawa, namun entah dari mana datangnya kemudian selain melakukan amalan ngalap berkah kemudian ada kebiasaan berhubungan sex bebas sebagai syarat terkabulnya permintaan/hajat mereka untuk mendapatkan kekayaan secara instan.
Seorang ustadz dalam sebuah kajian menyebutkan, kesesatan itu bercabang cabang, mungkin diawali dengan hal yang seakan tidak berbahaya, namun selanjutnya melangkah jauh menjadi lebih sesat dari semula.
Demikian juga yang mungkin terjadi di daerah Gunung Kemukus Sragen ini, awalnya diawali sedikit kesesatan yakni keinginan menurutkan syahwat akan dunia, kemudian setan membisiki agar melakukan usaha dengan ngalap berkah kesebuah makam orang yang dianggap suci, lalu kemudian ketika hal itu sudah dilakukan setan membisikkan lagi dihati mereka untuk melakukan kesesatan lainnya yakni berzina, subhanallah. Jadi apa yang dilakukannya oleh orang-orang yang melakukan ritual dosanya dobel-dobel, sudah syirik sekaligus zina, subhanallah.
Padahal dengan nyata Allah Ta'ala dan RasulNya memperingatkan bahaya cinta dunia yang berlebihan, Allah dan RasulNya juga jelas memperingatkan bahaya Syirik juga zina.
Sungguh benar Setan adalah musuh nyata bagi manusia, maka berhati-hatilah terhadap tipu daya setan, dengan cara belajar ilmu agama dan mengamalkan, maka kita akan dapat menjalankan perintah Allah dan RasulNya, dan menjauhi segala larangan yang diperingatkan oleh Allah Ta'ala dan RasulNya.
Sumpah Iblis dan bala tentaranya untuk menyesatkan manusia tertuang dalam ayat berikut ini,
قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ﴿١٦﴾ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
Iblis menjawab, ‘Karena Engkau telah menghukumku tersesat, maka saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur. [Al-A’râf/7:16-17]
No comments:
Post a Comment