Oleh Siswo Khusyudhanto
Dalam sebuah kajian seorang jamaah bertanya kepada Ustadz Maududi Abdullah tentang bagaimana cara bersabar, kata beliau untuk mendapatkan sikap bersabar ketika menghadapi sesuatu yakni menyiapkan sikap sabar sebelum datangnya segala sesuatu yang membuat diri kita tidak bersabar, jangan ketika sesuatu yang membuat kita tidak bersabar datang kemudian kita berusaha untuk bersabar, tentu hal ini akan sulit, karena kita belum siap dengan sabar dalam menghadapinya.
Dalam kajian lain Ustadz Abdullah Zein menyebutkan, ada kalanya orang mengatakan sabar ada batasnya, yang benar sabar adalah tidak terbatas, karena sabar adalah salah satu bentuk ibadah yang mulia, maka tidak ada batasan untuk segala sesuatu yang masuk kategori ibadah. Dan salah satu ciri penghuni surga diantaranya adalah mereka memiliki sikap sabar.
Allâh Azza wa Jalla berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allâh, supaya kamu beruntung. [Ali ‘Imrân/3:200]
Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata, “Mereka diperintahkan agar bersabar di atas agama mereka yang telah Allâh Azza wa Jalla ridhai untuk mereka, yaitu agama Islam. Jangan sampai mereka meninggalkannya dengan sebab senang atau susah, sengsara atau sejahtera, sehingga mereka bisa mati dalam keadaan sebagai orang-orang Islam. Dan agar mereka menambah kesabaran menghadapi musuh-musuh yang menyembunyikan agama mereka.” [Tafsir Ibnu Katsir, surat Ali ‘Imrân/3: 200]
Syaikh Salîm bin ‘Ied al-Hilâli –hafizhahullâh- berkata, “Allâh Azza wa Jalla memerintahkan orang-orang yang beriman agar teguh di atas ketaatan kepada-Nya, meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan, ridha terhadap qadha’ dan takdir-Nya, dan mengalahkan musuh dengan kesabaran. Jangan sampai musuh lebih sabar dan lebih tahan daripada orang-orang yang beriman. Allâh juga memerintahkan bersiap siaga di perbatasan negeri untuk menjaga daerah Islam dan menolak penyerangan orang-orang kafir”. [Bahjatun Nâzhirîn Syarah Riyâdhus Shâlihîn 1/78]
Sumber Referensi, " Kesabaran"Oleh Ustadz Abu Ismail Muslim Al-Atsari di almanhaj.or.id
No comments:
Post a Comment