Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian Ustadz Maududi Abdullah ditanya seorang jamaah tentang bagaimana mengetahui apakah kita masih punya sikap cinta dunia ataukah sudah zuhud.
Ustadz Maududi Abdullah menjawab, "semisal antum suatu hari shalat subuh berjama'ah, setelah itu antum pergi untuk bekerja, kemudian diperjalanan antum bertemu sebuah mobil mewah dijalan, lalu antum sangat kagum akan penampilan mobil itu sampai dalam hati antum merasa mobil itu terasa lebih besar dari shalat subuh berjama'ah yang baru antum kerjakan, itu artinya antum masih cinta dunia, sebaliknya jika dalam hati antum merasa shalat subuh berjama'ah yang antum lakukan lebih besar dari mobil mewah itu mungkin mulai ada sikap zuhud pada diri antum, waallahua'lam. "
Ustadz Maududi Abdullah menjawab, "semisal antum suatu hari shalat subuh berjama'ah, setelah itu antum pergi untuk bekerja, kemudian diperjalanan antum bertemu sebuah mobil mewah dijalan, lalu antum sangat kagum akan penampilan mobil itu sampai dalam hati antum merasa mobil itu terasa lebih besar dari shalat subuh berjama'ah yang baru antum kerjakan, itu artinya antum masih cinta dunia, sebaliknya jika dalam hati antum merasa shalat subuh berjama'ah yang antum lakukan lebih besar dari mobil mewah itu mungkin mulai ada sikap zuhud pada diri antum, waallahua'lam. "
عَنْ أَبِـي الْعَبَّاسِ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ السَّاعِدِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ؛ قَالَ : أَتَىَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَجُلٌ ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِِ ! دُلَّنِـيْ عَلَـىٰ عَمَلٍ إِذَا أَنَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِيَ اللهُ وَأَحَبَّنِيَ النَّاسُ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : «اِزْهَدْ فِـي الدُّنْيَا ، يُـحِبُّكَ اللّٰـهُ ، وَازْهَدْ فِيْمَـا فِي أَيْدِى النَّاس ، يُـحِبُّكَ النَّاسُ». حَدِيْثٌ حَسَنٌ ، رَوَاهُ ابْنُ مَاجَهْ وَغَيْرُهُ بِأَسَانِيْدَ حَسَنَةٍ
Dari Abul ‘Abbâs Sahl bin Sa’d as-Sa’idi Radhiyallahu anhu , ia berkata, “Ada seseorang yang datang kepada Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Wahai Rasulullâh! Tunjukkan kepadaku satu amalan yang jika aku mengamalkannya maka aku akan dicintai oleh Allah dan dicintai manusia.” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Zuhudlah terhadap dunia, niscaya engkau dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang dimiliki manusia, niscaya engkau dicintai manusia.” [Hadits hasan, diriwayatkan oleh Ibnu Mâjah dan selainnya dengan beberapa sanad yang hasan]
TAKRIJ HADITS :
Hadits ini hasan diriwayatkan oleh:
1. Ibnu Mâjah no. 4102, dan ini lafazhnya.
2. Ibnu Hibbân dalam Raudhatul ‘Uqalâ` hlm. 128
3. Ath-Thabarâni dalam al-Mu’jamul Kabîr no. 5972
4. Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyâ’ VII/155, no. 9991
5. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iimân no. 10043
6. Ibnu ‘Adi dalam al-Kâmil III/458
7. Al-‘Uqaili dalam adh-Dhu’afâ` II/357
8. Al-Hâkim IV/313
Hadits ini hasan diriwayatkan oleh:
1. Ibnu Mâjah no. 4102, dan ini lafazhnya.
2. Ibnu Hibbân dalam Raudhatul ‘Uqalâ` hlm. 128
3. Ath-Thabarâni dalam al-Mu’jamul Kabîr no. 5972
4. Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyâ’ VII/155, no. 9991
5. Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iimân no. 10043
6. Ibnu ‘Adi dalam al-Kâmil III/458
7. Al-‘Uqaili dalam adh-Dhu’afâ` II/357
8. Al-Hâkim IV/313
Sumber referensi, "Zuhudlah maka engkau di cintai oleh Allah dan manusia", karya Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas di almanhaj.or id
No comments:
Post a Comment