Oleh Siswo Kusyudhanto
Di inbox saya ada teman bertanya adakah bank yang benar-benar sesuai dengan kaidah syariah di Indonesia, maka saya jawab gak ada sesuai penjelasan para ustadz mengenai hal ini. Dia kaget, lalu bagaimana tau ini bank murni syariah dan gak yang murni syariah?, padahal sama-sama bermerk syariah?, saya jawab lagi, ya belajar ilmunya, yakni ilmu muamalah dengan demikian kita tau mana transaksi yang sesuai syariah dan mana yang enggak, bukan saja ketika kita berhubungan dengan bank konvensional, bahkan ketika kita berinteraksi dengan bank bermerk syariah sekalipun.
Jadi ingat kajian Ustadz Abu Zubair Hawaary beberapa tahun yang lalu, beliau menceritakan tentang pembentukan sebuah bank syariah, kemudian beliau diundang oleh pihak bank untuk mempelajari jenis-jenis transaksi yang akan diberlakukan dalam operasional bank itu. Kesimpulan beliau tidak semua transaksi yang akan diberlakukan oleh bank itu memenuhi kaidah syariah, bahkan ada beberapa transaksi sangat jelas masuk pada perkara riba, meskipun diberi istilah kearab-araban.
Dalam sebuah kajian juga Ustadz Erwandi Tarmidzi menyebutkan bahwa tidak selalu bank syariah yang ada di negri kita sudah murni syariah dalam bentuk transaksinya, ada beberapa hal mengandung syubhat, remang-remang bahkan lebih dekat kepada transaksi yang dilarang oleh syariat seperti transaksi ribawi.
Mungkin keadaan ini benar, beberapa waktu yang lalu saya dimintai nasehat oleh seorang teman yang bekerja di sebuah bank syariah nasional, ketika dia sering ikut kajian Sunnah kemudian dia tau bahwa ada beberapa hal ditempat dia bekerja melakukan transaksi yang terlarang, dan kemudian karena hal ini dia ingin keluar dari bank syariah itu.
Jadi makin paham pentingnya ilmu agama, sehingga dengan ilmu kita dapat memilah mana yang hak dan bathil, ketika keduanya bercampur aduk, bahkan meskipun mungkin merknya menyakinkan itu benar. Waallahua'lam.
Allah Ta’ala berfirman :
وَلَا تَلْبِسُوا الْحَقَّ بِالْبَاطِلِ وَتَكْتُمُوا الْحَقَّ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ ( البقرة :42)
Artinya : “Dan janganlah mencampuradukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah sembunyikan yang hak itu, sedangkan kamu mengetahui ” ( al-Baqarah : 42)
Artinya : “Dan janganlah mencampuradukkan yang hak dengan yang batil dan janganlah sembunyikan yang hak itu, sedangkan kamu mengetahui ” ( al-Baqarah : 42)
Allah berfirman,
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ
Katakanlah (wahai Muhammad) apakah sama orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak mengetahui. Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS Az Zumar: 9)
No comments:
Post a Comment