Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian Ustadz Syafiq Reza Basalamah mengatakan:
Jika ada seseorang sudah mengaji dan tau bahwa pekerjaannya di bank adalah berhubungan dengan riba yang dilarang oleh Allah dan RasulNya, kemudian dia mengundurkan diri dari kantornya, pastilah seluruh keluarganya mulai orang tuanya, saudaranya, sepupunya, paman2nya, dan seterusnya mengatakan hal buruk kepadanya, " sejak ngaji kok kamu jadi aneh", atau, "ngapain keluar dari pekerjaan itu, susah lho cari kerjaan yang mapan seperti bekerja di bank".
Memang sudah jamannya dimana ketika seseorang bertekad mengikuti pemahaman agama yang benar mereka kelihatan aneh.
Maka berbahagialah orang-orang yang dianggap aneh karena berusaha untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Jika ada seseorang sudah mengaji dan tau bahwa pekerjaannya di bank adalah berhubungan dengan riba yang dilarang oleh Allah dan RasulNya, kemudian dia mengundurkan diri dari kantornya, pastilah seluruh keluarganya mulai orang tuanya, saudaranya, sepupunya, paman2nya, dan seterusnya mengatakan hal buruk kepadanya, " sejak ngaji kok kamu jadi aneh", atau, "ngapain keluar dari pekerjaan itu, susah lho cari kerjaan yang mapan seperti bekerja di bank".
Memang sudah jamannya dimana ketika seseorang bertekad mengikuti pemahaman agama yang benar mereka kelihatan aneh.
Maka berbahagialah orang-orang yang dianggap aneh karena berusaha untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Orang yang berpegang teguh pada ajaran Islam yang murni, itulah yang selalu teranggap asing. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنَ سَنَّةَ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيباً ثُمَّ يَعُودُ غَرِيباً كَمَا بَدَأَ فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنِ الْغُرَبَاءُ قَالَ الَّذِينَ يُصْلِحُونَ إِذَا فَسَدَ النَّاسُ
Dari ‘Abdurrahman bin Sannah. Ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabad, “Islam itu akan datang dalam keadaan asing dan kembali dalam keadaan asing seperti awalnya. Beruntunglah orang-orang yang asing.” Lalu ada yang bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai ghuroba’, lalu beliau menjawab, “(Ghuroba atau orang yang terasing adalah) mereka yang memperbaiki manusia ketika rusak.” (HR. Ahmad 4: 74. Berdasarkan jalur ini, hadits ini dho’if. Namun ada hadits semisal itu riwayat Ahmad 1: 184 dari Sa’ad bin Abi Waqqosh dengan sanad jayyid)
Sumber referensi Rumoysho.c
No comments:
Post a Comment