Dari warung sebelah ada tuduhan, "kalian tidak bikin tahlil kematian sungguh kalian tidak berbakti kepada orang tua". Dengerin ini jadi ingat para ustadz menyampaikan kisah heroik para sahabat sehingga mati syahid di medan perang, salah satunya adalah paman Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, yakni Hamzah bin Abdul Muththalib Radhiyallahu Anhu.
Dari Atha` bin Jâbir Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Penghulu para syuhada` pada hari kiamat adalah Hamzah bin `Abdul Muththalib”. [al-Hâkim dalam Al-Mustadrak 2/130, 3/219]
Sa`d bin
Abi Waqqâsh Radhiyallahu anhu mengatakan: “Dahulu Hamzah bin `Abdul
Muththalib Radhiyallahu anhu ikut serta dalam perang Uhud; dan di depan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ia mengatakan: “Aku adalah
singa Allah Azza wa Jalla ” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
juga pernah bersabda: “Demi dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya,
sesungguhnya Hamzah bin `Abdul Muththalib telah ditulis di langit ke
tujuh bahwa dia adalah singa Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya.
Sedemikian dekat nya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam kepada pamannya itu namun tidak ada kisah beliau mengadakan tahlil kematian, apakah artinya beliau tidak berbakti kepada pamannya itu?, bagi pembela tahlil kematian mohon berfikir sejenak akan hal ini, syukron.
Sedemikian dekat nya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam kepada pamannya itu namun tidak ada kisah beliau mengadakan tahlil kematian, apakah artinya beliau tidak berbakti kepada pamannya itu?, bagi pembela tahlil kematian mohon berfikir sejenak akan hal ini, syukron.
No comments:
Post a Comment