Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah menyebutkan, banyak orang salah dalam mencari kebahagiaan, dikiranya kebahagiaan itu dengan banyak harta, maka dia mencari harta sebanyak mungkin bahkan dengan cara zalim sekalipun ditempuhnya seperti berbuat riba dan juga merampas hak orang lain.
Ada juga orang mengira kebahagiaan itu dengan tingginya kedudukan, maka dia mencari kedudukan yang tinggi dengan segala cara bahkan dengan cara zalim sekalipun seperti menyuap, fitnah dan segala tipu daya.
Ada juga orang mencari kebahagiaan dengan mendatangi diskotik dan tempat hiburan lainnya, atau juga dia minum minuman keras narkoba dan semacamnya, namun bukannya kebahagiaan dia dapatkan disana.
Dan banyak manusia keliru mencari jalan kebahagiaan.
Dan banyak manusia keliru mencari jalan kebahagiaan.
Padahal sesungguhnya kebahagiaan hanya dapat didapatkan ketika mereka mengenal Allah Ta'ala, dengan belajar Tauhid, dengan terus menerus dzikir kepadaNya.
Hanya dengan cara ini seseorang mendapatkan kebahagiaan sesungguhnya.
Waalahua'lam.
Hanya dengan cara ini seseorang mendapatkan kebahagiaan sesungguhnya.
Waalahua'lam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28)
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28)
Salah seorang ulama salaf berkata, “Sungguh kasihan orang-orang yang cinta dunia, mereka (pada akhirnya) akan meninggalkan dunia ini, padahal mereka belum merasakan kenikmatan yang paling besar di dunia ini.” maka ada yang bertanya, “Apakah kenikmatan yang paling besar di dunia ini?” Ulama ini menjawab, “Cinta kepada Allah, merasa tenang ketika mendekatkan diri kepada-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, serta merasa bahagia ketika berzikir dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya.”
(Dinukil oleh imam Ibnul Qayyim dalam kitab “Igaatsatul lahfaan” (1/72).)
(Dinukil oleh imam Ibnul Qayyim dalam kitab “Igaatsatul lahfaan” (1/72).)
Sumber Referensi "Menggapai Kebahagiaan dengan Mengingat Allah", karya Ustadz Abdullah Taslim di web Muslim.or
No comments:
Post a Comment