Oleh Siswo Kusyudhanto
Dulu ketika masih kuliah sempat ada beberapa bulan satu kontrakan dengan seorang teman yang punya kebiasaan aneh nurut saya, dia suka minum minuman keras, hampir tiap hari mabuk karena minuman alkohol, namun bagusnya dia melaksanakan shalat dengan tertib, lima kali sehari tidak pernah dia tinggalkan, juga kadang meluangkan waktu disela kesibukan kuliah untuk membaca Al-Qur'an.
Karena penasaran saya pernah bertanya kepadanya tentang hal ini, kenapa disatu sisi dia suka minum minuman keras namun sisi lainnya juga rajin shalat dan baca Al-Qur'an, kata dia dulu sempat di ada kyai didesanya dan sekaligus gurunya menasehatinya, "Silahkan minum minuman alkohol, silahkan mabuk, silahkan bermaksiat namun jangan pernah tinggalkan sholat, jangan pernah tinggalkan membaca Al-Qur'an".
Sempat bingung dengar penjelasannya, saya bingungnya ini yang salah paham dia menerima nasehat atau kyainya itu menasehatinya yang keliru karena membolehkan maksiat dan mungkin si kyai berharap seseorang akan taubat jika tertib shalat dan rajin baca Al-Qur'an, tapi yang terjadi malah keduanya jalan, maksiat jalan amal ibadah juga jalan, waalahua'lam.
Alhamdulillah sejak kenal kajian Sunnah jadi paham bahwa yang demikian tidak diperbolehkan dalam Islam, maksiat dan ketaatan kepada Allah dan RasulNya tidak boleh berjalan bersamaan, yang ada yakni ketika kita berbuat maksiat segera bertaubat, dan makna bertaubat adalah berjanji tidak mengulangi lagi dan berusaha meninggalkan perbuatan itu, bukan malah sengaja mengulangi lagi, waallahua'lam.
Dalam sebuah kajian seorang ustadz menyebutkan jika seseorang rajin beramal ibadah seperti shalat namun masih suka berbuat maksiat mungkin orang ini belum sempurna shalatnya, karena shalat yang sempurna akan membuat seseorang merasa takut kepada Allah Ta'ala, dengannya dia takut jika melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah Ta'ala, waalahua'lam.
Allah Ta’ala berfirman:
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ} [البقرة: 208]
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu”. (QS. Al Baqarah: 208)
Allah Ta’ala berfirman :
وَأَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ [العنكبوت:45].
Artinya: “Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat mencegah perbuatan fahsya dan mungkar”. (QS. Al Ankabut: 45)
Artinya: “Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat mencegah perbuatan fahsya dan mungkar”. (QS. Al Ankabut: 45)
Al Baidhawi berkata di dalam kitab tafsir: “Shalatnya akan menjadi sebab untuk menghentikan maksiat-maksiat, ketika dia sibuk dengan shalatnya atau sibuk dengan selainnya dari amalan yang mengingatkan kepada Allah dan mewariskan kepada dirinya perasaan takut kepada-Nya. (Lihat Tafsir Al Baidhawi)
Sumber Referensi "Rajin Shalat dan maksiat jalan terus", aslibumiayu,ne
No comments:
Post a Comment