Oleh Siswo Kusyudhanto
Beberapa waktu yang lalu sempat shalat disebuah masjid, ketika imam bersiap untuk memimpin shalat fardhu berjamaah saya berada di shaf terdepan sementara disamping saya masih kosong, cukup untuk satu orang lagi dan saya mempersilahkan salah seorang dibelakang saya untuk mengisinya, namun tidak ada yang mau malah mereka menyuruh seorang yang baru masuk untuk mengisi shaf disamping saya.
Jadi teringat kajian seorang ustadz, kata beliau, kadang ada orang mempersilahkan orang lain untuk mengisi shaf didepannya sementara dia berada di shaf dibelakang, kesannya sopan namun ini keliru, karena dalam agama ada kewajiban bagi kita untuk berlomba-lomba meraih yang terbaik seperti halnya berdiri di shaf terdepan ketika shalat fardhu berjamaah, demikian juga dalam hal lainnya seperti sedekah harusnya berlomba-lomba menjadi orang yang bersedekah terbaik mengalahkan orang lain, dan banyak lagi lainnya.
Namun yang terjadi dikalangan umat Islam justru sebaliknya, banyak orang malas berlomba-lomba dalam agama namun dalam hal dunia mereka saling berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Misal melihat temannya rajin shalat ke masjid atau rajin duduk di pengajian malah dikatakan "jadi Muslim itu biasa-biasa sajalah" sementara jika ada temannya beli motor baru dia sangat ingin membeli motor baru juga, atau temannya beli mobil baru maka dia ingin beli mobil baru juga.
Ini namanya meletakan sikap perlombaan yang keliru, harusnya perlombaan meraih yang terbaik adalah dalam urusan agama, bukan urusan dunia.
Waalahua'lam.
Ini namanya meletakan sikap perlombaan yang keliru, harusnya perlombaan meraih yang terbaik adalah dalam urusan agama, bukan urusan dunia.
Waalahua'lam.
Ayat yang patut direnungkan bersama pada kesempatan kali ini adalah firman Allah Ta’ala,
سَابِقُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا كَعَرْضِ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ أُعِدَّتْ لِلَّذِينَ آَمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
“Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Rabbmu dan surga yang lebarnya selebar langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah mempunyai karunia yang besar.” (QS. Al Hadiid: 21).
Dalam masalah akhirat seharusnya seseorang berlomba untuk menjadi yang terdepan. Inilah yang diisyaratkan dalam ayat lainnya,
فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ
“Berlomba-lombalah dalam kebaikan” (QS. Al Baqarah: 148).
وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ
“Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.” (QS. Al Muthoffifin: 26).
Artinya, untuk meraih berbagai nikmat disurga, seharusnya setiap orang berlomba-lomba.
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah menerangkan, “Para sahabat memahami bahwa mereka harus saling berlomba untuk meraih kemuliaan di surga. Mereka berusaha menjadi terdepan untuk menggapai derajat yang mulia tersebut. Oleh karena itu, jika di antara mereka melihat orang lain mendahului mereka dalam beramal, mereka pun bersedih karena telah kalah dalam hal itu. Inilah bukti bahwa mereka untuk menjadi yang terdepan.
Sumber Referensi"Berlomba meraih Pahala", karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc. Di rumaysho.c
No comments:
Post a Comment