Oleh Siswo Kusyudhanto.
Dalam sebuah kajian seorang ustadz mengkaji sebuah hadits tentang shalat dua raka'at antara adzan subuh sampai shalat fardhu Berjama'ah nilainya lebih besar dari dunia seisinya, kata beliau, kita lihat banyak sekali orang mampu bangun tengah malam untuk mengkhususkan diri melihat live pertandingan bola di televisi, karena dia menganggap itu penting dan tidak mau melewatkan kesempatan melihat pertandingan bola secara live, namun untuk shalat subuh berjamaah sangat sedikit yang mampu melakukannya karena mereka menganggap itu tidak penting baginya.
Coba lihat pada hadits ini, Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam menyebutkan shalat Sunnah dua rakaat diantara adzan dan shalat Subuh berjamaah nilainya melebihi dunia dan seisinya, bayangan jika shalat Sunnahnya saja nilainya sebesar itu tentu shalat fardhu berjamaah subuh nilainya jauh lebih besar lagi dari itu, jika saja banyak orang menimbang dari sisi ini dan mengetahui nilainya maka mereka tidak akan pernah meninggalkan shalat Subuh secara berjamaah saking mahal nilainya.
Waalahua'lam.
Waalahua'lam.
Hadits ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma yang berbunyi:
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا. أخرجه مسلم.
Dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda,”Dua raka’at fajar (Subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya.”
(HR Muslim, kitab Shalatil Musâfirin wa Qashriha, Bab: Istihbâb Rak’atai Sunnatil-Fajr wal-Hatstsu ‘alaihima wa Takhfîfuhuma ‘alaihima wa Bayân mâ Yustahab ‘an Yaqra`a fîhima, no. 725.)
(HR Muslim, kitab Shalatil Musâfirin wa Qashriha, Bab: Istihbâb Rak’atai Sunnatil-Fajr wal-Hatstsu ‘alaihima wa Takhfîfuhuma ‘alaihima wa Bayân mâ Yustahab ‘an Yaqra`a fîhima, no. 725.)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
“Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.”
(HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)
(HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)
Sumber Referensi:
- "Keutamaan Shalat Rawatib Subuh", karya Ustadz Kholid Syamhudi di muslim.or
- "Keutamaan Shalat Subuh", karya Ustadz Wiwit Hadi Prayitno di Muslim.or
- "Keutamaan Shalat Rawatib Subuh", karya Ustadz Kholid Syamhudi di muslim.or
- "Keutamaan Shalat Subuh", karya Ustadz Wiwit Hadi Prayitno di Muslim.or
No comments:
Post a Comment