Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam kajian kemarin oleh Ustadz Erwandi Tarmizi di Masjid Raudhatul Jannah Pekanbaru ada salah satu kisah menarik yang disampaikan beliau, yakni tentang taubatnya seorang ulama Syi'ah yang kebetulan hadir di Kajian Syaikh Bin Baz Rahimahullah. Kisah ini juga menunjukkan pentingnya bersikap adil kepada sekelompok orang yang mungkin kita benci, sekaligus pelajaran tentang mendahulukan pendapat Allah dan RasulNya dari pendapat pribadi.
Suatu hari dalam Kajian Syaikh Bin Baz ada seorang yang bertanya tentang permasalahan yang dihadapinya, orang ini bekerja sebagai manager HRD(personalia) di sebuah perusahaan dan sedang mencari karyawan untuk mengisi sebuah posisi pekerjaan di perusahaan itu, ada dua orang yang melamar, satu orang adalah diketahui berpaham Sunni(Ahlu Sunnah wal jama'ah) dan satu orang lagi diketahui berpaham Syi'ah, dari hasil testing ternyata orang Syi'ah lebih baik hasilnya dari orang Sunni, orang ini bertanya kepada Syaikh Bin Baz, " Ya Syaikh apakah saya harus menerima yang orang Sunni meskipun hasilnya buruk dan menolak orang Syi'ah meskipun hasil testnya bagus?" (Seperti kita ketahui rata-rata orang Sunni di Jazirah Arab sangat membenci orang Syi'ah).
Mendengar pertanyaan ini Syaikh Bin Baz menyampaikan ayat Al-Qur'an berikut ini.
Allah Ta'ala menyatakan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum membuatmu tidak berlaku adil. Berbuat adillah karena ia lebih mendekati ketakwaan. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al Maa’idah: 8)
Lalu Syaikh Bin Baz yang merupakan seorang ulama besar dan dalam berpendapat selalu didasarkan kepada ilmu menyarankan berlaku adil dalam perkara ini dengan menerima orang Syi'ah di perusahaan itu mengingat hasil testnya lebih bagus dari orang Sunni.
Jawaban ini didengar oleh seluruh jamaah kajian yang hadir termasuk seorang ulama Syi'ah, dan jawaban ini sangat membuat heran dirinya, dia berkata, "Ini sangat berbeda sekali dengan apa yang terjadi dikalangan orang Syi'ah, dalam kebiasaan orang Syi'ah tidak berlaku adil kepada orang Sunni karena didasarkan kebencian kepada kaum Sunni.
Jika ini terjadi dalam keadaan sebaliknya semisal Manager HRD itu adalah seorang Syi'ah kemudian ternyata hasil testnya yang lebih baik adalah dari orang Sunni daripada orang Syi'ah maka si manager akan berusaha menzalimi orang Sunni agar orang Syi'ah mengisi posisi di perusahaan itu."
Ulama Syi'ah itu terkagum-kagum dengan jawaban Syaikh Bin Baz, dan pada akhirnya dia mendapatkan hidayah kemudian rujuk kepada paham Ahlu Sunnah dan meninggalkan paham Syi'ah Rafidhohnya.
MasyaAllah kisah yang memuat pelajaran penting bagaimana akhlak dan ilmu membuat orang lain terinspirasi dan mendatangkan hidayah bagi orang lain, juga pelajaran penting bagaimana mendahulukan dalil Sahhih dari Al-Qur'an dan Hadits daripada syahwat pribadi waalahua'lam.
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Hujurat:1)
Sumber Referensi muslim.or
No comments:
Post a Comment