Oleh Siswo Kusyudhanto
Dahulu saya pernah bekerja pada divisi penjualandi sebuah perusahaan elektronik merk dari Jepang, pada suatu hari saya menjual Air Conditioner (AC) kepada seorang ibu, seperti biasa saya tanyakan luas ruangan yang akan dipasang AC tersebut, namun ibu ini kurang jelas informasinya, dia mengatakan "cukup setengah PK saja mas", lalu saya ingatkan bahaya jika salah dalam pemasangan unit resiko tidak dingin dan unit AC tidak dapat dikembalikan, ibu itu mengangguk tanda paham, setelah itu teknisi meluncur ke rumah ibu itu untuk memasang AC yang dipesan, setelah di pasang selisih beberapa jam kemudian ibu itu menelpon saya mengeluhkan ACnya tidak dingin seperti yang diinginkan, lalu saya hubungi teknisi pemasang kata mereka memang kurang pas unit AC setengah PK di pasang di ruangan itu, harusnya yang pas adalah satu PK, SubhanaAllah. Apa yang saya kuatirkan benar-benar terjadi.
Esoknya si ibu kembali menemui saya dan langsung marah-marah, mengatakan saya adalah pembohong, alasannya bahwa unit AC tidak seperti yang saya janjikan, dan akhirnya yang menemui si ibu adalah atasan saya, karena dia tidak ingin berurusan dengan saya lagi, dan perkara tersebut diselesaikan oleh atasan saya dengan menganti unit baru dan unit AC yang lama saya diperintahkan untuk menjual murah.
Alhamdulillah urusan selsai pada akhirnya, saya merasa lega pada saat itu.
Alhamdulillah urusan selsai pada akhirnya, saya merasa lega pada saat itu.
Namun selisih beberapa hari kemudian saya mendengar dari konsumen lain bahwa ibu yang bermasalah dengan saya menyebar kabar dikalangan teman-temannya bahwa saya adalah tukang bohong, penjual yang buruk dan seterusnya, sungguh bikin sakit hati dikatakan demikian.
SubhanaAllah.
SubhanaAllah.
Kadang kita sudah berlaku baik, berusaha berbuat baik kepada orang lain masih juga kata buruk dari orang lain menimpa kita, semoga Allah Azza wa Jalla selalu memberikan hidayah kepada kita, aamiin.
Dalam sebuah kajian Ustadz Abdullah Zein MA. Menyebutkan, " Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam adalah manusia dengan akhlak paling baik dikalangan manusia, punya keimanan dan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla paling baik diantara manusia, dan beliau ma'shum, bersih dari kesalahan karena dibimbing langsung oleh Allah Azza wa Jalla baik dalam perkataan ataupun perbuatan, namun kata-kata buruk dan caci maki terhadap beliau berlangsung sejak dahulu sampai kiamat kelak yang datang dari orang-orang munafik dan orang-orang kafir yang membenci beliau.
Maka bagi kita yang manusia awam dimana keimanan dan ketaatan masih pas-pasan, juga manusia yang sering berbuat kesalahan wajar jika mendapatkan perkataan buruk dari orang lain, yang penting kita terus menerus memperbaiki diri dalam hal akhlak, keimanan dan ketaatan kepada Allah dan RasulNya, juga selalu bertaubat atas kesalahan yang sering kita lakukan baik sengaja atau tidak sengaja.
Dan jika kita diperlakukan buruk oleh orang lain sikap terbaik adalah bersabar dan jika mampu membalasnya dengan kebaikan maka Allah Azza wa Jalla janjikan pahala yang tidak terbatas,
Waalahua'lam."
Waalahua'lam."
Allah Azza wa Jalla menjanjikan pahala bagi orang yang membalas keburukan dengan kebaikan dalam firman-Nya,
وَجَزَاءُ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.” (QS. Asy Syuura: 40).
No comments:
Post a Comment