Oleh Siswo Kusyudhanto
Tadi siang bertemu dua orang pemuda yang sedang membutuhkan buku berkaitan dengan Aqidah dan sifat Shalat Nabi. dua penampilan pemuda itu menunjukkan bahwa mereka mungkin baru "ngaji', kenapa demikian , meskipun mereka bercelana cingkrang, namun bahannya adalah jeans yang ketat dimana sebagian ulama melarang menggunakan bahan ini untuk celana karena membentuk jelas bagian tubuh pemakainya, maka kaidahnya mirip dengan yang disebutkan dalam sebuah hadits. " berpakaian namun telanjang", kemudian juga jenggotnya masih tipis, namun melihat itu kami yang ditanyai jadi paham mereka sedang dalam proses hijrah dan wajib bagi kita memakluminya, karena mungkin sama dengan kita dulu, juga perlu proses menuju yang baik sesuai syariat. Maka wajib kita membuat mereka nyaman dengan tidak menyebutkan kesalahan mereka, dan kalau bisa untuk menyemangati mereka dalam proses hijrahnya, insyaAllah.
Namun ada kalanya kita prihatin ada sebagian teman jamaah yang mungkin baru ngaji yang keras dalam soal ini, mereka ketika melihat orang awam keliru mudah mengatakan ini dan itu menyalahi syariat dan tidak sadar dirinya dulu juga pernah seperti itu juga, bahawa dulu juga dia perlu proses menuju sesuatu yang benar sejalan dengan syariat Allah dan RasulNya.
Dalam sebuah kajian Ustadz Abdullah Zein MA. mengatakan, " Maklumi jika saudara kita celana belum cingkrang, atau belum jenggotan atau belum berhijab syar'i dan semacamnya, mereka juga perlu proses menemukan sunnah sebagai mana kita dulu juga melalui proses panjang dalam menemukan Sunnah, pemahaman yang benar perlu bertahun-tahun bahkan puluhan tahun. Jenggot saja tidak tumbuh dalam semalam, namun perlu berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan untuk tumbuh, apalagi soal cara beragama yang benar, perlu proses dan perlu waktu."
Walahua'lam.
Walahua'lam.
Allah Ta’ala berfirman:
ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. An Nahl : 125).
Sumber referensi muslim.or
No comments:
Post a Comment