Oleh Siswo Kusyudhanto
Ada teman terheran-heran dengan ramalan seorang peramal yang terbukti benar, padahal ramalan itu dia sampaikan setahun yang lalu dan ternyata di saat ini beberapa ramalannya terbukti, saya bilang kepadanya,'Nabi aja hal ghaib tidak tau kecuali seijin Allah Azza Wa Jalla, lha kok ada orang bukan nabi, itupun dia jarang shalat, jarang beramal ibadah lainnya lebih hebat dari para nabi dan rasul, harusnya antum berifikir soal ini."
Kenapa dukun atau peramal kadang ramalannya benar? jawabannya singkat karena mereka bekerja sama dengan setan, namun dari sekian ramalannya mungkin hanya satu dua yang benar, hal itu untuk menipu orang yang awam akan ilmu agama, jika orang tau agama pasti tidak akan percaya dengan apa yang mereka sampaikan.
Walahua'lam.
Walahua'lam.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Apabila Alloh menetapkan perintah di atas langit, para malaikat mengepakkan sayap-sayapnya karena patuh akan firman-Nya, seakan-akan firman (yang didengar) itu seperti gemerincing rantai besi (yang ditarik) di atas batu rata, hal itu memekakkan mereka (sehingga mereka jatuh pingsan karena ketakutan). Maka apabila telah dihilangkan rasa takut dari hati mereka, mereka berkata: ‘Apakah yang difirmankan oleh Tuhanmu?’ Mereka menjawab: (Perkataan) yang benar’. Dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. Ketika itulah, (syaithan-syaithan) penyadap berita (wahyu) mendengarnya. Keadaan penyadap berita itu seperti ini: Sebagian mereka di atas sebagian yang lain -digambarkan Sufyan dengan telapak tangannya, dengan direnggangkan dan dibuka jari-jemarinya- maka ketika penyadap berita (yang di atas) mendengar kalimat (firman) itu, disampaikanlah kepada yang di bawahnya, kemudian disampaikan lagi kepada yang ada di bawahnya, dan demikian seterusnya hingga disampaikan ke mulut tukang sihir atau tukang ramal. Akan tetapi kadangkala syaithan penyadap berita itu terkena syihab (panah api) sebelum sempat menyampaikan kalimat (firman) tersebut, dan kadang kala sudah sempat menyampaikannya sebelum terkena syihab; dengan satu kalimat yang didengarnya itulah, tukang sihir atau tukang ramal meIakukan seratus macam kebohongan. Mereka (yang mendatangi tukang sihir atau tukang ramal) mengatakan: ‘Bukankah dia telah memberitahu kita bahwa pada hari anu akan terjadi anu (dan itu terjadi benar)’, sehingga dipercayalah tukang sihir atau tukang ramal tersebut karena satu kalimat yang telah didengar dari Iangit.” (HR. Al Bukhori).
Allah Azza Wa Jalla menegaskan bahwa perkara ghaib hanya milikNya, disebutkan dalam firmanNya :
“Katakanlah: ‘Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Alloh’, dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan.” (Qs. An Naml: 65)
Sumber Referensi."Pencuri Berita Langit", karya Abu Yazid Nurdin di muslim.or.
No comments:
Post a Comment