Oleh Siswo Kusyudhanto
Ada teman saya orang Indonesia yang menetap di Amerika Serikat saat ini sedang dalam proses berhijrah, Alhamdulillah ikut senang atas keputusannya, dan dia ketika saya tawarkan flashdisk kajian para ustadz pemateri Kajian Sunnah dengan semangat menerimanya, dan setelah itu dia suka mendengarkan di mobilnya.
Jadi setiap pergi bekerja, atau pergi belanja dan lainnya selama perjalanan dia mendengar kajian para ustadz, sehingga banyak ilmu syar'i yang dia dapatkan selama perjalanan dengan mobilnya.
Sebaliknya ketika saya tawarkan kepada seorang teman di Indonesia flashdisk kajian yang sama, malah mendapatkan penolakan yang justru bikin kita kecewa, dia mengatakan, "apa ini?, kajian ustadz Wahabi!", Dan dia lebih suka dengar flashdisk musik dangdut, Subhanallah.
Dengan dua keadaan tersebut makin sadar bahwa hidayah milik Allah Azza wa Jalla, bahkan seperti Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam bukan pemberi hidayah kepada seseorang, apalagi kita?, tugas kita cuma menyampaikan dan kemudian doakan, waalahua'lam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ ۚ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ ٨:٥٦
“Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan dapat memberi hidayah (petunjuk) kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi hidayah kepada orang yang Dia kehendaki, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk”. [Al Qashash/28 : 56]
No comments:
Post a Comment