Oleh Siswo Kusyudhanto
Kalau kita lihat akhir-akhir ini makin banyak saja orang memodifikasi perkara agama sesuai keinginan dan syahwatnya, dan anehnya banyak orang mengikuti hal demikian, dengan alasan"ini khan baik", padahal tidak ada kebaikan dalam agama yang tidak diketahui Allah Ta'ala dan RasulNya, semua sudah disampaikan oleh Allah Ta'ala dan diajarkan oleh RasulNya, kita tinggal mempelajari dan mengamalkan saja, sudah cukup.
Dalam sebuah kajian seorang ustadz mengatakan, " Tidak ada perusahaan paling hebat sekalipun diatas muka bumi ini mengatur bagaimana adab didalam kamar mandi bagi karyawanannya, hanya Islam yang mengatur hal demikian secara detail, kenapa?, karena Islam mengatur semua sisi kehidupan manusia, mulai urusan kamar mandi, berumah tangga, jual beli, bernegara, sampai urusan tata negara semua sudah ada di dalam agama Islam. Tidak ada secuilpun dalam kehidupan seorang manusia lepas dari aturan dari Islam. Jika urusan kamar mandi saja ada aturan mainnya dalam Islam, maka menjadi mustahil urusan-urusan yang besar dalam agama tidak ada aturannya, seperti bagaimana tata cara berdzikir, bagaimana berdakwah, bagaimana bersedekah dan seterusnya. Maka menjadi penyimpangan ketika kemudian ada sekelompok manusia mengarang-mengarang sendiri tata cara beramal ibadah, yang berbeda dengan yang diperintahkan Allah dan RasulNya. Karena agama ini telah sempurna, tidak perlu ditambahi dan dikurangi lagi."
Dalam sebuah kajian seorang ustadz mengatakan, " Tidak ada perusahaan paling hebat sekalipun diatas muka bumi ini mengatur bagaimana adab didalam kamar mandi bagi karyawanannya, hanya Islam yang mengatur hal demikian secara detail, kenapa?, karena Islam mengatur semua sisi kehidupan manusia, mulai urusan kamar mandi, berumah tangga, jual beli, bernegara, sampai urusan tata negara semua sudah ada di dalam agama Islam. Tidak ada secuilpun dalam kehidupan seorang manusia lepas dari aturan dari Islam. Jika urusan kamar mandi saja ada aturan mainnya dalam Islam, maka menjadi mustahil urusan-urusan yang besar dalam agama tidak ada aturannya, seperti bagaimana tata cara berdzikir, bagaimana berdakwah, bagaimana bersedekah dan seterusnya. Maka menjadi penyimpangan ketika kemudian ada sekelompok manusia mengarang-mengarang sendiri tata cara beramal ibadah, yang berbeda dengan yang diperintahkan Allah dan RasulNya. Karena agama ini telah sempurna, tidak perlu ditambahi dan dikurangi lagi."
Allah Azza wa Jalla berfirman:
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
“… Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” [Al-Maa-idah: 3]
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah (wafat th. 774 H) menjelaskan, “Ini merupakan nikmat Allah Azza wa Jalla terbesar yang diberikan kepada umat ini, tatkala Allah menyempurnakan agama mereka. Sehingga, mereka tidak memerlukan agama lain dan tidak pula Nabi lain selain Nabi mereka, yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, Allah Azza wa Jalla menjadikan beliau sebagai penutup para Nabi dan mengutusnya kepada seluruh manusia dan jin. Sehingga, tidak ada yang halal kecuali yang beliau halalkan, tidak ada yang haram kecuali yang diharamkannya, dan tidak ada agama kecuali yang disyari’atkannya. Semua yang dikabarkannya adalah haq, benar, dan tidak ada kebohongan, serta tidak ada pertentangan sama sekali.
Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :
Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :
وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا
“Dan telah sempurna kalimat Rabb-mu (Al-Qur-an), (sebagai kalimat) yang benar dan adil …” [Al-An’aam: 115]
Allah Ta'ala melarang kita mendahului dalam urusan dalam agama,
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Hujurat:1)
Sumber Referensi " Islam sudah Sempurna", karya Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas di almanhaj.or.id
No comments:
Post a Comment