Oleh Siswo Kusyudhanto
Beberapa hari yang lalu ketika akan shalat disebuah masjid saya akan buang air kecil, dan karena semua kamar mandi dipakai maka saya menunggu didepan pintu salah satu kamar mandi, rupanya disalah satu kamar mandi terdengar suara hp berbunyi, ringtonenya adalah shalawat dari salah satu group gambus yang lagi hist saat ini, dan sepertinya si pemilik hp sedang buang air besar, karena hp didalam celana dan digantung sementara dia sudah jongkok, sehingga tidak dapat diambilnya, akhirnya lagu shalawat yang dinyanyikan biduan wanita itu berulang kali terdengar, subhanaallah, shalawat dikamar mandi dan pada saat yang sama ada orang buang air besar, sebenarnya si pemilik hp menggunakan ringtone shalawat bertujuan untuk memuliakan shalawat, yang terjadi justru malah menghinakan shalawat itu sendiri..
Jadi ingat kajian Ustadz Maududi Abdullah ketika membahas tentang ini, kata beliau kenapa ringtone ayat atau sejenisnya dilarangan secara syariat, kata beliau sering terjadi orang-orang yang menggunakan ringtone ayat atau semacamnya justru menghinakan apa yang dijadikan ringtone, seperti misal ada orang menggunakan Surat Al Fatihah sebagai ringtone, ketika hpnya berbunyi "Alhamdulillah hirobb...", "Assalamualaikum, hallo.. ", bunyi ayat terpotong karena diangkat, perbuatan tersebut jelas merusak makna ayat karena dipotong ditengah, solusi terbaik kata Ustadz Abu Zubair Hawaary, " sebaiknya untuk nada terima handphone cukup getar saja, insyaallah lebih aman".
Jadi ingat kajian Ustadz Maududi Abdullah ketika membahas tentang ini, kata beliau kenapa ringtone ayat atau sejenisnya dilarangan secara syariat, kata beliau sering terjadi orang-orang yang menggunakan ringtone ayat atau semacamnya justru menghinakan apa yang dijadikan ringtone, seperti misal ada orang menggunakan Surat Al Fatihah sebagai ringtone, ketika hpnya berbunyi "Alhamdulillah hirobb...", "Assalamualaikum, hallo.. ", bunyi ayat terpotong karena diangkat, perbuatan tersebut jelas merusak makna ayat karena dipotong ditengah, solusi terbaik kata Ustadz Abu Zubair Hawaary, " sebaiknya untuk nada terima handphone cukup getar saja, insyaallah lebih aman".
Pernyataan dari Syaikh Ibrahim Ar-Ruhaili hafizhahullah Ta’ala:
Termasuk yang dikhawatirkan menjadikan agama sebagai permainan dan perbuatan sia-sia,apa yang muncul belakangan ini dan menyebar–sangat disayangkan sekali-diantara banyak dari orang-orang yang mulia dan memiliki keutamaan, bahkan kami katakan: tidak terlepas pula sebagian penuntut ilmu, yang menjadikan al-qur’an di telepo-telepon selular mereka sebagai tanda masuknya deringan telepon (ringtone) yaitu potongan (ringtone) untuk menunggu panggilan tatkala ada yang menghubunginya. Sehingga tatkala tersambung, ayat-ayat dari kitabullah inipun muncul. Tatkala dia ingin menjawabnya, ayat-ayat tersebut terputus ,sehingga seakan-akan kitab Allah dijadikan sebagai hiburan semata, dan sunnah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam diejek dan dihinakan. Kami tidak berprasangka bahwa orang yang menjadikan hal ini dari mereka yang memiliki kebaikan bahwa dia ingin mengejek. Namun kami katakan: Sesungguhnya kedudukan kitab Allah sepantasnya dibersihkan dari hal-hal seperti ini, demikian pula sunnah Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sepantasnya dibersihkan, demikian pula do’a-do’a yang diucapkan oleh para imam, tidak boleh digunakan untuk alat seperti ini.Jika orang yang menggunakanya itu meyakini bahwa itu agama, maka ini termasuk bid’ah, dan jika dia mengetahui bahwa hal itu tidak termasuk agama, namun dia hanya mengatakan bahwa ayat-ayat tersebut sebagai pengganti ringtone yang bermusik, maka ini termasuk merendahkan kitab Allah Azza Wajalla. Maka sepantasnya kita bersikap pertengahan antara mereka yang berlebihan dan melampaui batas, dengan orang-orang yang fasik yang menggunakan potongan-potongan ringtone musik, dan mengganggu kaum muslimin hingga di masjid-masjid mereka.Alat (HP) ini merupakan nikmat dari Allah Azza Wajalla, sepantasnya digunakan dengan cara yang benar. Ada banyak ringtone yang tidak ada unsur musiknya yang bisa digunakan sebagai tanda masuknya panggilan. Adapun sikap berlebihan dalam perkara ini, sehingga kalian melihat diantara manusia penuh keanehan dalam hal ini, terkadang muncul suara-suara hewan, terkadang anak-anak menangis atau tertawa, demi Allah ini perkara-perkara yang membuat tertawa, menangis, yang muncul dari orang-orang yang kami menyangka mereka memiliki keutamaan, terlebih lagi orang awam. Agama Allah sepantasnya disucikan,kitab Allah sepantasnya disucikan, sunnah sepantasnya disucikan pula, demikian pula do’a, demikian pula ini yang engkau dengarkan sepantasnya dibersihkan dari menjadikannya sebagai alat untuk datangnya panggilan atau menjawabnya melalui alat (HP).
Allah Ta’ala berfirman
وَلَئِن سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللهِ وَءَايَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنتُمْ تَسْتَهْزِءُونَ
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanya bersenda-gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayatNya dan RasulNya, kamu selalu berolok-olok?”. [at Taubah/9 : 65].
Sumber referensi, "Ringtone dengan ayat Al-Qur'an", Ustadz Abu Karimah Askari bi jamal do salafy. Or id
No comments:
Post a Comment