Oleh Siswo Kusyudhanto
Sungguh benar pernyataan dalam sebuah hadist bahwa ilmu membuat seseorang mudah meraih surga, karena dengan ilmu dia mengetahui mana jalan ke surga dan mana jalan yang menuju ke neraka. Dengan ilmu juga seseorang mengetahui pelajaran dan petunjuk yang termuat dalam risalah, baik dari Al-Qur'an ataupun Hadist yang sahhihah.
Suatu hari kami pernah dibuat menangis karena bermakmum dibelakang Ustadz Maududi Abdullah, beliau membaca Surat Al A'la, cara membacanya beliau biasa saja, tidak seperti qori dan qoriah yang melengking dan mendayu, namun pas ayat ke 16, beliau berhenti sejenak karena terisak, kamipun jadi ikut terharu dan dibuat menangis karenanya, karena dalam ayat ini disebutkan orang yang kafir lebih memilih dunia daripada akhirat yang sebenarnya jauh lebih baik. Ayat ini seperti menagih komitmen kita bahwa ketika kita menyatakan akhirat adalah tujuan dari apa yang kita lakukan selama di dunia dengan sarana amal ibadah, benarkah demikian?, Atau komitmen meraih akhirat hanya sebatas slogan dan ucapan lisan saja?, sementara apa yang kita lakukan sebaliknya justru hanya untuk meraih dunia sebanyak-banyaknya agar tergenggam dalam tangan kita?. Bahkan karena menganggap dunia adalah tujuan maka dalam meraih dunia kita terbiasa berbuat zalim dengan cara menipu, merubah kuitansi, berbohong, mengurangi timbangan, memarkup nilai proyek dan seterusnya.
Sudahkan kita benar-benar menganggap akhirat adalah tujuan sebenarnya dalam kehidupan kita?.
16. Sedangkan kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia,
وَالْأٓخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰٓ ﴿الأعلى:١٧
17. padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.
إِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْأُوْلَىٰ ﴿الأعلى:١٨
Semoga kita menjadi orang-orang yang menjadi akhirat tujuan dari apa yang kita kerjakan selama di dunia, karena akhirat adalah sebaik-baik kehidupan, waalahua'lam.
No comments:
Post a Comment