Oleh Siswo Kusyudhanto
Mungkin bagi sebagian orang yang mendengar hadist orang yang cerdas adalah orang yang selalu mengingat kematian agak sulit memahami, apa hubungannya orang cerdik dengan mengingat kematian?.
Dalam sebuah kajian Ustadz Abu Zubair Hawaary mengatakan, "Banyak pelajaran yang kita dapatkan dengan selalu mengingat akan kematian, selalu mengingat kematian akan membuat seseorang bertindak cerdik, semisal ada seseorang yang melakukan sebuah kemaksiatan, pada saat yang sama dia ingat akan kematian, tentu dia akan berfikir, kalau saya mati dalam keadaan bermaksiat seperti ini bagaimana malunya nanti diketahui banyak orang, juga ketika berbuat maksiat kemudian saya mati tentu bekal yang saya bawa mati adalah dosa betapa ruginya saya, dengan demikian tentu orang tersebut akan berusaha meninggalkan maksiat yang sedang dia kerjakan dan kemudian dia berusaha menjauhinya. "
Dalam sebuah kajian Ustadz Abu Zubair Hawaary mengatakan, "Banyak pelajaran yang kita dapatkan dengan selalu mengingat akan kematian, selalu mengingat kematian akan membuat seseorang bertindak cerdik, semisal ada seseorang yang melakukan sebuah kemaksiatan, pada saat yang sama dia ingat akan kematian, tentu dia akan berfikir, kalau saya mati dalam keadaan bermaksiat seperti ini bagaimana malunya nanti diketahui banyak orang, juga ketika berbuat maksiat kemudian saya mati tentu bekal yang saya bawa mati adalah dosa betapa ruginya saya, dengan demikian tentu orang tersebut akan berusaha meninggalkan maksiat yang sedang dia kerjakan dan kemudian dia berusaha menjauhinya. "
عَنْ ابْنِ عُمَرَ أَنَّهُ قَالَ كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ الْأَنْصَارِ فَسَلَّمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَفْضَلُ قَالَ أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا قَالَ فَأَيُّ الْمُؤْمِنِينَ أَكْيَسُ قَالَ أَكْثَرُهُمْ لِلْمَوْتِ ذِكْرًا وَأَحْسَنُهُمْ لِمَا بَعْدَهُ اسْتِعْدَادًا أُولَئِكَ الْأَكْيَاسُ
Dari Ibnu Umar, dia berkata: Aku bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu seorang laki-laki Anshar datang kepada Beliau, kemudian mengucapkan salam kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu dia bertanya: “Wahai, Rasulullah. Manakah di antara kaum mukminin yang paling utama?” Beliau menjawab,”Yang paling baik akhlaknya di antara mereka.” Dia bertanya lagi: “Manakah di antara kaum mukminin yang paling cerdik?” Beliau menjawab,”Yang paling banyak mengingat kematian di antara mereka, dan yang paling bagus persiapannya setelah kematian. Mereka itu orang-orang yang cerdik.” [HR Ibnu Majah, no. 4.259. Hadits hasan. Lihat Ash Shahihah, no. 1.384].
Referensi MENGINGAT MAUT, Oleh Ustadz Abu Isma’il Muslim Al Atsari, di almanhaj.or. Id
No comments:
Post a Comment