Oleh Siswo Kusyudhanto
Kajian Ustadz Ali Ahmad malam ini di Masjid Abu Darda Pekanbaru ada moment yang sangat mengharukan ditengah kajian, panitia menyisihkan waktu guna memberi kesempatan seorang pemuda yang bernama Santo bersyahadat didepan jama'ah dan disaksikan oleh Ustadz Ali Ahmad. Selepas bersyahadat ustadz memberi nasehat bahwa setelah bersyahadat banyak keharusan yang perlu dilakukan seperti menuntut ilmu syar'i dan memperbaiki amal ibadah.
Saat bersyahadat tampak raut muka si pemuda bersinar-sinar menampakkan kebahagiaan, MasyaAllah.
Dari banyak mualaf yang pernah saya jumpai ketika mereka menemukan kebenaran dalam Islam setelah bersyahadat mereka sangat bersemangat mempelajari Islam dan berusaha sebaik mungkin dalam melakukan amal ibadah, bahkan banyak diantara mereka soal ilmu dan amalan jauh lebih baik dari umat Muslim yang sejak lahir sudah memeluk agama Islam. Bahakan banyak orang Muslim yang sejak kecil sudah mengenal syahadat malah jarang berbahagia dan bersyukur atas ke Islamannya, banyak diantara kita yang Muslim malas mempelajari agamanya sendiri dan tidak sedikit malas dalam menegakkan amal ibadah yang sudah ditetapkan oleh Allah dan RasulNya.
Seharusnya apa yang sudah dilakukan oleh para mualaf itu membuat kita yang Islam sejak lahir malu, dan kemudian berusaha berjuang lebih baik dari mereka dalam menuntut ilmu dan menegakkan amal ibadah.
Jadi ingat beberapa hari yang lalu melihat video seorang mualaf asal Belanda, bernama Arnaud Van Dorm, seorang anggota partai politik di Belanda yang semula sangat membenci Islam kemudian berkat hidayah dari Allah malah justru masuk Islam, dan saat ini berjuang keras melawan diskriminasi anti Islam di Belanda dan Eropa. Dalam salah satu sesi acara di Pakistan dia mengatakan, " ketika Anda mulai menemukan Islam, kemudian bersyahadat bukan berarti anda berhenti untuk berjuang, namun sebenarnya yang terjadi anda sedang memulai perjuangan, berusaha memberikan yang terbaik bagi agama Islam."
Saat bersyahadat tampak raut muka si pemuda bersinar-sinar menampakkan kebahagiaan, MasyaAllah.
Dari banyak mualaf yang pernah saya jumpai ketika mereka menemukan kebenaran dalam Islam setelah bersyahadat mereka sangat bersemangat mempelajari Islam dan berusaha sebaik mungkin dalam melakukan amal ibadah, bahkan banyak diantara mereka soal ilmu dan amalan jauh lebih baik dari umat Muslim yang sejak lahir sudah memeluk agama Islam. Bahakan banyak orang Muslim yang sejak kecil sudah mengenal syahadat malah jarang berbahagia dan bersyukur atas ke Islamannya, banyak diantara kita yang Muslim malas mempelajari agamanya sendiri dan tidak sedikit malas dalam menegakkan amal ibadah yang sudah ditetapkan oleh Allah dan RasulNya.
Seharusnya apa yang sudah dilakukan oleh para mualaf itu membuat kita yang Islam sejak lahir malu, dan kemudian berusaha berjuang lebih baik dari mereka dalam menuntut ilmu dan menegakkan amal ibadah.
Jadi ingat beberapa hari yang lalu melihat video seorang mualaf asal Belanda, bernama Arnaud Van Dorm, seorang anggota partai politik di Belanda yang semula sangat membenci Islam kemudian berkat hidayah dari Allah malah justru masuk Islam, dan saat ini berjuang keras melawan diskriminasi anti Islam di Belanda dan Eropa. Dalam salah satu sesi acara di Pakistan dia mengatakan, " ketika Anda mulai menemukan Islam, kemudian bersyahadat bukan berarti anda berhenti untuk berjuang, namun sebenarnya yang terjadi anda sedang memulai perjuangan, berusaha memberikan yang terbaik bagi agama Islam."
Allah berfirman yang artinya “Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” (QS. Al-Baqarah: 213)
dan Allah berfirman yang artinya “Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemberi petunjuk.” (QS. Az-zumar:23).
No comments:
Post a Comment