Oleh Siswo Kusyudhanto
Kadang saya sering tidak paham dengan rombongan sebelah, mereka sering menyerukan bahwa dalam dakwah harus dengan akhlak, dakwah itu dengan santun, dakwah harus dengan akhlak yang baik dan seterusnya. Namun ucapan mereka sering tidak sinkron dengan yang apa mereka lakukan.
Pada kenyataannya mereka suka membubarkan kajian, bahkan kalau dicatat sudah ada ratusan tempat dan kota kajian Sunnah dibubarkan, dan juga puluhan kasus dimana kajian Sunnah diusir dan tidak diberikan ijin untuk dilaksanakan, atau juga sudah ratusan tempat pembangunan masjid berbasis Sunnah dihalangi dan jadikan obyek anarkisme. Sebaliknya belum pernah amalan2 seperti maulid nabi atau tahlil kematian yang jelas amalan bid'ah dibubarin sekelompok orang.
Kalau alasannya berbuat anarkisme karena pihak korban sering menyampaikan hadist, "kullu bidatin dholalllah", ini jelas keliru, karena penyampaian pertama kali ucapan ini adalah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam yang mulia, beliau menyampaikan karena kecintaan kepada umatnya agar tidak terjerumus kepada amalan2 bid'ah , kalimat itu bukan bikinan ustadz atau Syaikh fulan.
Pada kenyataannya mereka suka membubarkan kajian, bahkan kalau dicatat sudah ada ratusan tempat dan kota kajian Sunnah dibubarkan, dan juga puluhan kasus dimana kajian Sunnah diusir dan tidak diberikan ijin untuk dilaksanakan, atau juga sudah ratusan tempat pembangunan masjid berbasis Sunnah dihalangi dan jadikan obyek anarkisme. Sebaliknya belum pernah amalan2 seperti maulid nabi atau tahlil kematian yang jelas amalan bid'ah dibubarin sekelompok orang.
Kalau alasannya berbuat anarkisme karena pihak korban sering menyampaikan hadist, "kullu bidatin dholalllah", ini jelas keliru, karena penyampaian pertama kali ucapan ini adalah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam yang mulia, beliau menyampaikan karena kecintaan kepada umatnya agar tidak terjerumus kepada amalan2 bid'ah , kalimat itu bukan bikinan ustadz atau Syaikh fulan.
Kalau mau jujur sebenarnya kita dapat melihat mana yang berdakwah dengan akhlak beneran, dan mana yang akhlak-akhlakan. Sama seperti mana yang tahlil beneran dan mana tahlilan, mana yang baca yasin beneran dan mana yang yasinan dan seterusnya.
Kelak mungkin mereka akan ditanya dialam kubur oleh Malaikat seperti yang disampaikan ketua rombongannya, "Manrobuka?", lalu mereka menjawab, "saya pengikut KH. Hasyim Asyari", lalu mereka pikir sudah beres urusan, ternyata KH. Hasyim Asyari dengar lalu dibantah, "amit-amit, saya gak punya pengikut kayak itu, saya gak pernah nyuruh mereka bubarkan kajian Alquran dan hadist, saya gak pernah nyuruh menghalangi pembangunan masjid, dan saya gak pernah nyuruh pengikut saya berbuat anarkisme kepada sesama Muslim". Tentu yang ditanya malaikat akan berkata, "waduh celaka!". Waallahua'lam.
No comments:
Post a Comment