Oleh Siswo Kusyudhanto
Beberapa hari yang lalu bertemu teman dari luar kota, kemudian kami terlibat dalam sebuah diskusi kecil, diantaranya dia mengeluhkan keadaan di lingkungannya, " banyak orang dilingkungan kami mengikuti sebuah firqoh yang berdakwah dengan Travelling, pergi jauh dari rumah untuk berdakwah, mereka menggunakan beberapa ayat dalam Al-Quran untuk membenarkan apa yang mereka amalkan, seperti Surat At Taubah", subhanallah.
Lalu saya sampaikan apa yang disampaikan oleh Ustadz Maududi Abdullah, beliau mengatakan, " Ayat Al-Quran sampai kepada kita saat ini melalui perjalanan yang panjang, dimulai dari Allah disampaikan melalui Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam, disampaikan kepada para sahabat, kemudian kepada para tabi'in, tabi'ut dan berlanjut kepada para ulama Ahlu Sunnah. Kemudian setelah beberapa abad berlalu tiba-tiba ada sekelompok orang memahami Al-Qur'an dengan cara berbeda dengan yang dipahami para ulama Ahlu Sunnah dan sampai Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam, tentu dengan jelas mereka adalah orang yang tertipu. Karena amalan mereka pergi jauh dari rumah dengan alasan dakwah seperti itu tidak pernah diamalkan para ulama besar Ahlu Sunnah, tidak pernah diamalkan para imam madzhab, tidak pernah diamalkan para tabi'in dan tabi'ut, tidak pernah diamalkan para sahabat nabi dan bahkan amalan itu tidak pernah diamalkan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam. Jadi kalau mereka mengaku benar memahami ayat Al Qur'an demikian, jika mereka merasa yang di maksud dalam Surat at Taubah itu adalah mereka, lalu bagaimana pemahaman para ulama besar Ahlu Sunnah sampai kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasalam mengenai ayat itu ?, Waallahua'lam."
Lalu saya sampaikan apa yang disampaikan oleh Ustadz Maududi Abdullah, beliau mengatakan, " Ayat Al-Quran sampai kepada kita saat ini melalui perjalanan yang panjang, dimulai dari Allah disampaikan melalui Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam, disampaikan kepada para sahabat, kemudian kepada para tabi'in, tabi'ut dan berlanjut kepada para ulama Ahlu Sunnah. Kemudian setelah beberapa abad berlalu tiba-tiba ada sekelompok orang memahami Al-Qur'an dengan cara berbeda dengan yang dipahami para ulama Ahlu Sunnah dan sampai Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam, tentu dengan jelas mereka adalah orang yang tertipu. Karena amalan mereka pergi jauh dari rumah dengan alasan dakwah seperti itu tidak pernah diamalkan para ulama besar Ahlu Sunnah, tidak pernah diamalkan para imam madzhab, tidak pernah diamalkan para tabi'in dan tabi'ut, tidak pernah diamalkan para sahabat nabi dan bahkan amalan itu tidak pernah diamalkan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam. Jadi kalau mereka mengaku benar memahami ayat Al Qur'an demikian, jika mereka merasa yang di maksud dalam Surat at Taubah itu adalah mereka, lalu bagaimana pemahaman para ulama besar Ahlu Sunnah sampai kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasalam mengenai ayat itu ?, Waallahua'lam."
No comments:
Post a Comment