Oleh Siswo Kusyudhanto
Kalau mendengar orang yang katanya berilmu kemudian asal-asalan berfatwa di depan orang awam jadi ikut ngeri dan takut, dengan mudah dia mengatakan bahwa para sahabat nabi juga melakukan bid'ah, subhanaAllah, tuduhan serius pada para sahabat nabi melakukan bid'ah, syubhat yang nyata, pada akhirnya membuat yang awam bingung membedakan mana Sunnah dan mana bid'ah, dan pada ujungnya amalan-amalan bid'ah makin dicintai karena mereka merasa benar, "sahabat aja melakukan bid'ah", dalihnya.
Dalam kajian beberapa hari yang lalu di Masjid Abu Darda ada seorang jamaah bertanya kepada Ustadz Abu Yahya Badrussallam, " ustadz ada seorang ustadz mengatakan bahwa para sahabat nabi seperti Bilal bin Rabbah juga melakukan bid'ah?, apakah pernyataan ini benar?", lalu Ustadz Badru menjawab, " ya akhi ketahuilah Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam adalah seorang Rasul, beliau ma'shum, bebas dari kesalahan karena Allah selalu membimbing beliau, dalam hadist itu disebutkan Bilal bin Rabbah melakukan hal yang tidak pernah dicontohkan dan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam melihatnya kemudian beliau mendiamkannya, tidak menyalahkan akan hal tersebut artinya beliau mengijinkan apa yang dilakukan sahabatnya itu, kalau misal amalan itu salah pasti akan diluruskan oleh Nabi. Sekarang misal dihari ini kita beramal yang tidak dicontohkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam , sebuah amalan baru yang tidak ada tuntunannya bahkan dari para sahabat juga tabi'in dan tabi'ut, siapa yang akan membenarkan amalan kita? dan siapa juga yang menyalahkan amalan kita jika amalan kita salah?, tidak ada ya akhi. Maka membenarkan amalan bid'ah atas apa yang diamalkan Bilal bin Rabbah Radhliyaa Anhuu sungguh tidak benar."
Dalam kajian lain dijelaskan oleh Ustadz Maududi Abdullah tentang kategori Sunnah dan bid'ah sehingga mudah dipahami, yakni ketika ada seorang jamaah bertanya soal ini, beliau menjawab, " Sunnah sudah dijelaskan oleh Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam sendiri, yakni amal ibadah dalam agama yang sudah dicontohkan baik oleh Nabi Muhammad Shallallahu alahi wassalam dan para sahabatnya, sebaliknya bid'ah adalah amal ibadah dalam agama yang tidak pernah ada contohnya baik dari Nabi Muhammad Shallallahu alaihi Wassalam dan para sahabat beliau, waallahua'lam"
عن أبي نجيح العرباض بن سارية رضي الله عنه قال وعظنا رسول الله صلى الله عليه وسلم موعظة وجلت منها القلوب وذرفت منها العيون فقلنا يا رسول الله كأنها موعظة مودع فأوصنا قال أوصيكم بتقوى الله عز وجل والسمع والطاعة وإن تأمر عليكم عبد فإنه من يعش منكم فسيرى اختلافا كثيرا فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين من بعدي عضوا عليها بالنواجذ وإياكم ومحدثات الأمور فإن كل بدعة ضلالة
Dari Abi Nujaih ‘Irbadl bin Sariyyah radliyallaahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam memberi pelajaran kepada kami sehingga hati kami takut kepadanya dan mata mencucurkan air mata. Kami berkata : “Wahai Rasulullah, sepertinya pelajaran ini adalah pelajaran orang yang akan berpisah ? Oleh karena itu, berilah kami nasihat”. Beliau bersabda : “Aku wasiatkan hendaklah kalian bertaqwa kepada Allah, mendengar dan taat kendati kalian diperintah oleh seorang budak, karena orang-orang yang hidup (sepeninggalku) dari kalian akan melihat pertentangan yang banyak. Maka, hendaklah kalian berpegang teguh pada SUNNAHKU dan SUNNAH para khulafaur-rasyidin yang mendapat petunjuk sesudahku. Gigit (pegang erat) sunnah tersebut dengan gigi geraham. Tinggalkanlah hal-hal yang baru, karena setiap bid’ah adalah sesat”.
[Diriwayatkan oleh Abu Dawud no. 4607; At-Tirmidzi no. 2676; Ahmad 4/126-127; Ad-Darimi 1/44; Ibnu Majah no. 43,44; Ibnu Abi ‘Ashim dalam As-Sunnah no. 27; Ath-Thahawi dalam Syarh Musykilil-Atsar 2/69; Al-Baghawi no. 102; Al-Aajurriy dalam Asy-Syari’ah hal. 46; Al-Baihaqi 6/541; Al-Lalika’i dalam Syarh Ushulil-I’tiqad no. 81; Al-Marwadzi dalam As-Sunnah no. 69-72; Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah 5/220, 10/115; dan Al-Hakim 1/95-97. Hadits tersebut berkualitas shahih].
referensi abuljauza.blogspot.co
No comments:
Post a Comment