Al Qur’anul Karim adalah Kalamulloh [Firman Alloh] yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat jibril. Al Qur’an merupakan mu’jizat terbesar bagi kaum muslimin yang menjadi sumber segala ‘ilmu baik aqidah, fiqih, nahwu dan penjelas serta pembantah bagi orang yang berbuat durhaka. Bahkan Al Qur’anul Karim pun dapat menjadi obat dan rohmat yang tiada tara. Dan membaca Al Qu’an merupakan ibadah.
Alloh dan Rosul-Nya telah mewajibkan kaum muslimin untuk dapat membaca Al Qur’an dengan tartil.
Alloh Jalla wa ‘ala berfirman,
ورتل القرآن ترتيلا
“Dan bacalah Al Qur’an itu dengan tartil” [Al Muzammil :4].
“Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya,
mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barang siapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.” [Al Baqoroh :121].
Dan Firman-Nya :
ورتلناه ترتيلا
“…Dan kami membacanya dengan teratur” [Al Furqon :32].
Maka wajib bagi kita untuk membaca Al Qur’an sesuai dengan apa yang telah Alloh turunkan. Dan tidaklah mungkin seorang muslim dapat membaca Al Qur’an dengan tartil [disertai dengan hukum-hukumnya] kecuali dengan belajar ilmu tajwid. Dan salah satu pembahasan yang penting dalam ilmu tajwid adalah pembahasan tentang makhorijul huruf, yang dengan mempelajari ilmu tersebut kita dapat membedakan satu huruf dengan huruf yang lainnya. Untuk itu marilah kita simak apa itu makhorijul huruf?.
MAKHROJ secara bahasa adalah tempat keluarnya sesuatu. Sedangkan menurut istilah adalah tempat keluarnya huruf dan perbedaan satu dengan yang lainnya.
Dan telah terjadi khilaf [perselisihan] diantara para ulama tentang jumlah makhorijul huruf.
29 makhroj, karena semua huruf mempunyai tempat keluar yang khusus . Mereka berdalil bahwasannya kalau masing-masing huruf itu tidak ada makhroj khusus, maka tidak bisa dibedakan antara satu dengan yang lainnya.
17 makhroj, ini adalah pendapatnya madzhab jumhur diantaranya Imam Ibnul Jazary, Kholil bin Ahmad Al Farohidiy.
16 makhroj, dengan membuang makhoj rongga mulut [Al Jauf] mereka menjadikan “alif” sama keluarnya dengan “hamzah”, “ya” di tengah lisan dan “wawu” di kedua bibir. Dan ini adalah pendapatnya Sibawaih dan Asy Syathibi.
14 makhroj, dengan membuang makhroj Al jauf[ rongga mulut] dan menjadikan huruf “lam”, “ro’” dan “nun” satu makhoj dan ini adalah pendapatnya Ibnu Kaisan, Qurthub, Al Jarmy, Ibnu Ziyad dan Al Faro’.
Dari pendapat-pendapat ini yang rojih adalah pendapat jumhur. Kemudian dari 17 makhroj ini terbagi menjadi lima bagian, yaitu :
1). AL JAUF [rongga mulut, yakni celah panjang yang berada di belakang tenggorokan sampai ke mulut. Keluar darinya huruf-huruf mad yaitu ا و ي
Terkumpul dalam kalimat : نوحيها - أونينا - أتجا د لونني
2). AL HALQ [tenggorokan] , yang terbagi menjadi 3 bagian:
Tenggorokan bagian bawah, keluar darinya huruf ء dan ه
Tenggorokan bagian tengah, keluar darinya huruf ح dan ع
Tenggorokan bagian atas, keluar darinya huruf غ dan خ
3). AL LISAAN [lisan], dibagi menjadi 10 bagian :
Pangkal lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ق
Bawah pangkal lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ك
Tengah lisan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ش, ي dan ج
Salah satu tepi lisan sampai pada ujungnya berpapasan dengan langit-langit atas, keluar darinya huruf ل
Tepi lisan bertemu dengan gigi geraham dan langit langit atas, keluar darinya huruf ض
Ujung lisan di bawah makhroj ل bertemu dengan bagian atas dari langit-langit atas, keluar darinya huruf ن
Punggung lisan denga gusi atas, keluar darinya huruf ر
Ujung lisan dengan antara ujung dua gigi atas dan bawah [ dengan tetap ada lubang [celah] diantara keduanya yaitu antara ujung lisan dan 2 gigi atas dan bawah], keluar darinya huruf ص, س dan ز
Ujung lisan bertemu dengan pangkal dua gigi atas, keluar darinya huruf ط ,د dan ت
Ujung lisan bertemu dengan ujung dua gigi atas, keluar darinya huruf ث, ذ dan ظِ
4). ASY SYAFATAAN [kedua bibir], yang terbagi menjadi 4 bagian :
Perut bibir bawah bertemu dengan ujung dua gigi atas, keluar darinya huruf ف
Bertemunya antara bibir atas dan bawah dengan sedikit menekan, keluar darinya huruf ب
Bertemunya antara bibir atas dan bawah dengan menekan sedikit lebih ringan, keluar darinya huruf م
Bertemunya antara bibir atas dan bawah namun ada sedikit rongga, keluar darinya huruf و
5). AL KHOYSYUUM [Batang hidung], keluar darinya sifat ghunnah [ dengung], yaitu mim [م] dan nun [ ن ] yang bertasydiid, urutannya ada 5 yaitu:
Syiddah
Naaqis
bighunnah
Ikhfa’
Sukun Berharokat.
Maroji’ :
- Panduan Praktis Tajwid & bid’ah–bid’ah seputar
- Al Qur’an serta 250 Kesalahan dalam Membaca Al Fatihah oleh Abu Hazim Muhsin bin Muhammad Bashory.
-oOo-
Bab Makhorijul huruf adalah salah satu bab yang sangat penting dalam ilmu tajwid.
Makhroj (المخرج) secara bahasa adalah: “Tempat keluar” (محل خروج).
Dan secara istilah adalah :
محل خروج الحرف وتمييزه من غيره
“Tempat keluarnya huruf dan pembeda antara satu huruf dengan
huruf yang lainnya.”.
Tempat-tempat keluarnya huruf ini dibagi secara umum dan secara khusus.
Tempat-tempat keluarnya huruf secara umum ada 5 :
Rongga mulut (الجوف)
Tenggorokan (الحلق)
Lidah (اللسان)
Dua bibir (الشفتين)
Rongga hidung (الخيشوم)
Adapun tempat-tempat keluarnya huruf secara rinci ada 17 :
Rongga mulut (huruf mad yang tiga : ا،و،ي)
Pangkal tenggorokan (ء،ه)
Tengah tenggorokan (ع،ح)
Ujung tenggorokan (غ،خ)
Pangkal lidah paling belakang (ق)
Pangkal lidah sedikit ke depan (ك)
Tengah lidah dengan langit-langit (ج،ش،ي)
Sisi lidah bertemu geraham atas (ض)
Dibawah sisi lidah setelah dhad (ل)
Ujung lidah setelah lam (ن)
Ujung lidah setelah nun (ر)
Ujung lidah bertemu gusi atas (ط،د،ت)
Ujung lidah bertemu ujung gigi depan yang atas (ظ،ذ،ث)
Ujung lidah diantara gigi atas dan gigi bawah (lebih dekat ke bawah) (ص،س،ز)
Bibir bawah bagian dalam bertemu ujung gigi atas (ف)
Dua bibir (و،ب،م)
Rongga hidung (ghunnah/ dengung)
Berikut file flash makhorijul huruf untuk memudahkan dalam belajar, yang ana dapatkan dari baiyt-essalafyat, semoga bermanfaat..
>> Download file Flash nya <<
[Sumber : Posting oleh Ummu Shofa]
Maroji’ :
al-Khulashoh min Ahkamit tajwid, Abu Azzam Khumais bin Nashir al-Umari
Bimbingan Tahsin dan Tajwid, Abu Abdil Haq
Syarh al-Muqoddimat al-Jazariyyah, DR Ibrohim bin Said ad-Dausari
Forum Baiyt-essalafyat.
No comments:
Post a Comment