Oleh Siswo Kusyudhanto
Kadang bingung lihat orang yang tensinya naik, marah-marah, bahkan berkata kotor setelah mendengar hadits larangan berbuat bid'ah, padahal hadits-hadits tentang larangan berbuat bid'ah datang dari Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam dan juga orang dekatnya, bahkan saya dengar dari seorang teman di sebuah daerah, ada Ustadz digebukin setelah shalat Jum'at gara-gara diawal khutbah menyebutkan hadits larangan bid'ah seperti yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam diawal khutbah Jum'at beliau,
Lah yang anti hadits larangan berbuat bid'ah, itu umat siapa sebenarnya?
Lah yang anti hadits larangan berbuat bid'ah, itu umat siapa sebenarnya?
Benar kata seorang ustadz dalam sebuah kajian, adab paling tinggi adalah adab dan akhlak kepada Allah dan RasulNya, dan salah satu ciri orang beriman yang membedakan dengan bukan orang beriman, yakni ketika mereka mendengar sesuatu yang datangnya dari Allah dan RasulNya mereka mengatakan "Samina watho'na", saya dengar ya Allah dan saya dengar ya Rasul dan saya akan taati.
Itu sebab Allah Azza wa Jalla dalam Annur 51 memanggil orang-orang yang memiliki sikap demikan dengan orang yang beriman,
waalahua'lam.
Itu sebab Allah Azza wa Jalla dalam Annur 51 memanggil orang-orang yang memiliki sikap demikan dengan orang yang beriman,
waalahua'lam.
Allah ta’ala juga berfirman yang artinya, “Sesungguhnya ucapan orang-orang yang beriman apabila diajak untuk kembali kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul itu memberikan keputusan hukum di antara mereka hanyalah dengan mengatakan, “Kami mendengar dan kami taat”. Dan hanya merekalah orang-orang yang berbahagia.” (QS. An Nuur [24]: 51)
Syaikh Abdurrahman bin Naashir As Sa’di rahimahullah menjelaskan bahwa sesungguhnya sifat orang yang benar-benar beriman (yaitu yang imannya dibuktikan dengan amalan) apabila diajak untuk kembali kepada Allah dan Rasul-Nya supaya Rasul memberikan keputusan di antara mereka niscaya mereka akan mengatakan, “Kami dengar dan kami taati”, sama saja apakah keputusan tersebut dirasa cocok ataupun tidak oleh hawa nafsu mereka. Artinya mereka mendengarkan keputusan hukum Allah dan Rasul-Nya serta memenuhi panggilan orang yang mengajak mereka untuk itu. Mereka taat dengan sepenuhnya tanpa menyisakan sedikitpun rasa keberatan.
Sumber Referensi "Kaidah penting bagi Muslim dan Muslimah", karya Ari Wahyudi di web Muslim.or
No comments:
Post a Comment