Oleh Siswo Kusyudhanto
Kalau setiap ada aksi teroris selalu jadi ingat nasehat seorang ustadz dalam sebuah kajian beliau mengatakan,
" Dalam masyarakat Islam dikenal ada tiga kelompok, dan kelompok pertama yakni ahlul bid'ah, ciri yang melekat kepada kelompok ini adalah suka mengampang-gampangkan urusan agama, mudah bagi mereka menyelisihi syariat Allah dan RasulNya demi mengikuti syahwatnya, dengan mudah mereka membuat amalan baru kemudian mereka mencari dalil untuk membenarkan amalan Bid'ah nya itu.
" Dalam masyarakat Islam dikenal ada tiga kelompok, dan kelompok pertama yakni ahlul bid'ah, ciri yang melekat kepada kelompok ini adalah suka mengampang-gampangkan urusan agama, mudah bagi mereka menyelisihi syariat Allah dan RasulNya demi mengikuti syahwatnya, dengan mudah mereka membuat amalan baru kemudian mereka mencari dalil untuk membenarkan amalan Bid'ah nya itu.
Kelompok kedua adalah kelompok khawarij, ciri yang melekat pada kelompok ini adalah suka memberat-beratkan urusan agama, mereka ghuluw, berlebih-lebihan dalam agama, mereka mudah memberikan anggapan kafir kepada orang yang menyelisihi syariat Allah dan RasulNya. Sebab pemahaman ini kaum khawarij mudah untuk menumpahkan darah manusia, karena dianggapnya telah kafir dan halal darahnya.
Dan kelompok ketiga adalah umat pertengahan, mereka berjalan diantara Ahlul Bid'ah dan Khawarij, merekalah Ahlu Sunnah wal jama'ah, ciri yang melekat dalam kelompok ini adalah iitiba', mereka belajar dalil dari Al Qur'an dan hadits menurut pemahaman Shalafush Sholeh dan berusaha mengamalkan dalam kehidupan mereka.
Semoga kita termasuk orang-orang yang masuk dalam Umat Pertengahan ini, Ahlu Sunnah wal jama'ah sejati, Aamiin.
Semoga kita termasuk orang-orang yang masuk dalam Umat Pertengahan ini, Ahlu Sunnah wal jama'ah sejati, Aamiin.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah ditanya mengenai maksud dari sikap pertengahan dalam beragama. Beliau menjawab:
Sikap pertengahan dalam beragama adalah sikap tidak ghuluw (ekstrem) dalam beragama, yaitu melewati batasan yang ditetapkan Allah Azza Wa Jalla, namun juga tidak kurang dari batasan yang ditetapkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Bersikap pertengahan dalam beragama yaitu dengan meneladani jalan hidup Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Sedangkan sikap ghuluw, adalah melebihi dari apa yang beliau ajarkan. Dan taqshiir adalah yang melakukan kurang dari apa yang beliau ajarkan.
Sikap pertengahan dalam beragama adalah sikap tidak ghuluw (ekstrem) dalam beragama, yaitu melewati batasan yang ditetapkan Allah Azza Wa Jalla, namun juga tidak kurang dari batasan yang ditetapkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Bersikap pertengahan dalam beragama yaitu dengan meneladani jalan hidup Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam. Sedangkan sikap ghuluw, adalah melebihi dari apa yang beliau ajarkan. Dan taqshiir adalah yang melakukan kurang dari apa yang beliau ajarkan.
Allah Azza wa Jalla berfirman :
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطاً لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيداً (سورة البقرة: 143)
“Dan yang demikian itu Kami telah menjadikan kalian (umat Islam) sebagai umat pertengahan agar kalian menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas perbuatan kalian” (QS Al Baqarah: 143).
Sumber Referensi "Umat Islam adalah Umat Pertengahan", karya Yulian Purnama di web Muslim.or
No comments:
Post a Comment