Oleh Siswo Kusyudhanto
Dikirimi video oleh seorang teman tentang perjalanan seorang negro kelahiran Inggris yang awalnya seorang Atheis kemudian menemukan kebenaran dalam Islam.
Kisahnya sangat menarik untuk menjadi nasehat bagi kita yang sudah beragama Islam sejak lama, awalnya orang ini memahami bahwa agama adalah sebuah hal yang fiksi, tidak nyata, hanya legenda dan semacamnya.
Namun pada suatu saat ketika melihat beberapa orang disekelilingnya ada yang meninggal dunia satu persatu dia mulai berfikir tentang makna penciptaan seorang manusia.
Namun pada suatu saat ketika melihat beberapa orang disekelilingnya ada yang meninggal dunia satu persatu dia mulai berfikir tentang makna penciptaan seorang manusia.
Dia merenung, jika laptop memiliki makna bagi manusia, sepatu memiliki makna bagi manusia, jaket memiliki makna tersendiri bagi manusia dan seterusnya, setiap barang yang diciptakan didunia ini memiliki makna tertentu, tujuan tertentu, atau memiliki fungsi tertentu, lalu apa makna dan tujuan dari diciptakan manusia?.
Mustahil manusia diciptakan hanya untuk hidup dari kecil sampai dewasa, makan, tidur, senang-senang, menikah punya anak, dan kemudian mati, hanya sesederhana itu manusia diciptakan?.
Mustahil manusia diciptakan hanya untuk hidup kemudian suatu hari mati, mustahil manusia diciptakan dengan tujuan sesederhana itu, pasti ada hal yang jauh lebih penting menjadi alasan manusia diciptakan tidak sekedar hidup kemudian suatu hari mati begitu saja.
Mustahil manusia diciptakan hanya untuk hidup kemudian suatu hari mati, mustahil manusia diciptakan dengan tujuan sesederhana itu, pasti ada hal yang jauh lebih penting menjadi alasan manusia diciptakan tidak sekedar hidup kemudian suatu hari mati begitu saja.
Dengan bekal pertanyaan itu dia mulai mencari jawaban atas hal itu, mulailah dia belajar beberapa agama, dan dia menemukan beberapa kontradiksi, pertentangan dalam beberapa agama yang dipelajarinya.
Sampailah dia ketika mempelajari agama Islam, dia sangat takjub dengan ajaran agama ini, semua hal serba rapi, sangat sesuai dengan naluri manusia, tidak terjadi pertentangan didalamnya.
Yang membuat kagum adalah Islam hanya mengenal satu Tuhan yakni pemahaman Tauhid, juga Islam mengajarkan Sunnah, dimana umat Islam diberikan contoh seorang manusia dalam amalannya, bukan manusia super atau Tuhan seperti agama Nasrani yang tentu saja manusia sangat sulit meniru Tuhan atau misal makhluk lain seperti malaikat.
Dari mempelajari Islam dia kemudian tau makna diciptakan manusia yang sebenarnya, yakni untuk beribadah kepada Allah Ta'ala dengan panduan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam dalam hadits.
Sampailah dia ketika mempelajari agama Islam, dia sangat takjub dengan ajaran agama ini, semua hal serba rapi, sangat sesuai dengan naluri manusia, tidak terjadi pertentangan didalamnya.
Yang membuat kagum adalah Islam hanya mengenal satu Tuhan yakni pemahaman Tauhid, juga Islam mengajarkan Sunnah, dimana umat Islam diberikan contoh seorang manusia dalam amalannya, bukan manusia super atau Tuhan seperti agama Nasrani yang tentu saja manusia sangat sulit meniru Tuhan atau misal makhluk lain seperti malaikat.
Dari mempelajari Islam dia kemudian tau makna diciptakan manusia yang sebenarnya, yakni untuk beribadah kepada Allah Ta'ala dengan panduan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam dalam hadits.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita, menyadarkan kembali tujuan dari penciptaan kita didunia, yakni untuk beribadah kepada Allah Ta'ala, sementara makna ibadah adalah sangat luas, mencakup segala hal yang disukai oleh Allah Ta'ala, waalahua'lam.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)
Allah Ta’ala berfirman,
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
“Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS. Al Mu’minun: 115).
Ibnu Qoyyim Al Jauziyah mengatakan, “Apakah kalian diciptakan tanpa ada maksud dan hikmah, tidak untuk beribadah kepada Allah, dan juga tanpa ada balasan dari-Nya[?] ” (Madaarijus Salikin, 1/98) Jadi beribadah kepada Allah adalah tujuan diciptakannya jin, manusia dan seluruh makhluk. Makhluk tidak mungkin diciptakan begitu saja tanpa diperintah dan tanpa dilarang. Allah Ta’ala berfirman,
أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدًى
“Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?” (QS. Al Qiyamah: 36).
Imam Asy Syafi’i mengatakan,
لاَ يُؤْمَرُ وَلاَ يُنْهَى
“(Apakah mereka diciptakan) tanpa diperintah dan dilarang?”.
Sumber Referensi "Untuk apa Manusia diciptakan di dunia?", Karya Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc di rumahku.c
No comments:
Post a Comment