Seorang remaja disuruh orang tuanya pergi ke masjid untuk ikut shalat berjamaah, namun dia pergi dengan bersarung da berpeci penuh rasa malu dan dia sembunyi-sembunyi, takut bertemu temannya dan di candain, "pak ustadz mau pergi shalat yaa?'. Betapa banyaknya remaja yang bangga dengan penampilan orang kuffar, dan ketika azan maghrib, keluar rumah bukan menuju ke masjid dan mushola. Lihat sangat sedikit remaja bangga memegang dan membaca Alquran?, sementara umat kuffar mereka sangat bangga dengan memegang kitab mereka.
Seorang remaja sangat bangga hafal lagu yang baru dirilis dinegara barat sana, namun tidak sedikitpun dia hafal ayat Alquran.
Perlahan tapi pasti kaum kuffar mengikis kebanggan kaum muslimin atas syariat Islamnya, dan ketika kaum muslim tidak ada kebanggan atas agamanya, tidak ada sifat memuliakan syariat atas agamanya maka mereka kaum kuffar mudah mengarahkan kaum muslim mengikuti syariat mereka. Pada akhirnya umat muslim tidak memiliki identitas muslim pada dirinya bahwa dia seorang memeluk agama Islam. Di masjid tidak pernah nampak, dikajian ilmu tidak pernah ada, dzikirpun dia tidak ngerti, kemudian suatu saat dia mengaku sebagai muslim, itulah seorang muslim yang tidak memiliki identitas".
Seorang remaja sangat bangga hafal lagu yang baru dirilis dinegara barat sana, namun tidak sedikitpun dia hafal ayat Alquran.
Perlahan tapi pasti kaum kuffar mengikis kebanggan kaum muslimin atas syariat Islamnya, dan ketika kaum muslim tidak ada kebanggan atas agamanya, tidak ada sifat memuliakan syariat atas agamanya maka mereka kaum kuffar mudah mengarahkan kaum muslim mengikuti syariat mereka. Pada akhirnya umat muslim tidak memiliki identitas muslim pada dirinya bahwa dia seorang memeluk agama Islam. Di masjid tidak pernah nampak, dikajian ilmu tidak pernah ada, dzikirpun dia tidak ngerti, kemudian suatu saat dia mengaku sebagai muslim, itulah seorang muslim yang tidak memiliki identitas".
Dikutip Ustadz Maududui Abdullah Lc.
No comments:
Post a Comment