Oleh Siswo Kusyudhanto
Di beranda besliweran posting video dengan tag "Bahaya Agama Baru Mirip dengan Islam", setelah diperhatikan ternyata video dari kelompok Kristen Ortodoks Syiria, ini bukan agama baru seperti judul video itu, kelompok ini merupakan salah satu firqoh Nasrani, dan kelompok ini sangat berbahaya, konon menurut pengakuan mereka setiap tahunnya berhasil memurtadkan tidak kurang 100 ribu orang di Indonesia saja, SubhanaAllah.
Kembali ke video itu yang memperlihatkan cara beribadah umat Kristen Ortodok yang dianggap meniru Islam, seperti cara shalat, cara berpakaian dan bacaannya mirip lantunan ayat Al-Quran. Bahkan bentuk gerejanya pun diklaim mirip masjid.
“Mengerikan. Agama baru yang meniru Islam, agama baru Kristian Ortodox dari Syiria dan Lebanon. Gerejanya seperti masjid, bila dengar bacaan mereka macam lantunan ayat Al Quran,” demikian suara dalam video itu.
Narasi berlanjut dengan mengatakan bahwa agama baru itu mengancam umat Islam.
“Takut rasanya dengan generasi muda, musibah mengintai umat Islam.”
Video itu telah dibagikan 67 ribu kali dan mendapatkan komentar 1,3 ribu kali.
Kristen Ortodoks Syiria bukan agama baru di dunia. Agama ini sudah ada sejak abad 5 Masehi, lebih tua dari agama Islam yang lahir pada abad 6 Masehi.
Akarnya dari Yerusalem yang terdiri dari para Rasul Yesus Kristus, para penginjil dan orang-orang Yahudi yang telah menjadi Kristen. Pada abad 1 Masehi, pusatnya kemudian berpindah ke kota Antiokhia, dan kemudian ke Urhoy (Eddesa) ditambah dengan orang-orang Aramia yang sudah bertobat dan bangsa-bangsa non-Yahudi yang lain. Perkembangan agama ini kerap diliputi konflik.
Abad ke-19 dan ke-20 adalah masa yang bergejolak bagi Ortodoks Syria di Timur Tengah, dan perjuangan untuk bertahan hidup menjadi semakin intens. Markas besar Patriarkat, yang berada di Antiokhia sampai 1034, di biara Mar Barsauma hingga 1293, dan di biara Der Zafaran sampai 1933, pindah ke Homs pada 1933 dan kemudian ke Damaskus pada tahun 1959.
Gereja Ortodoks Syria pada abad ke-21 memiliki hierarki yang mapan di Suriah, Lebanon, Irak, Yordania, Turki, India, Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.
Banyak cara-cara licik yang di terapkan oleh para pendeta Kristen Ortodoks Syria ini dalam mengelabui Umat Islam di Indonesia agar mengikuti agama mereka, beberapa pendeta mereka fasih bahasa Arab karena Kitab Injil mereka juga berbahasa Arab, bahkan beberapa diantaranya mengetahui ilmu tafsir Al-Qur'an, dan ini yang digunakan untuk menipu dan menghasut Kaum Muslimin Indonesia yang kebanyakan awam akan ilmu agama Islam.
Bahkan beberapa waktu yang lalu ada teman di Maluku Utara menyampaikan kepada saya bahwa beberapa pendeta Nasrani di daerahnya membagikan Injil berbahasa Arab berupa gantungan kunci, karena tulisannya berbahasa Arab sehingga masyarakat mengiranya adalah Al-Qur'an, dan mau menerima saja pemberian si pendeta, lalu saya sampaikan bahwa itu kemungkinan adalah proyek dakwah pendeta Kristen Ortodoks Syria.
Melihat begitu masivnya gerakan dakwah pemurtadan yang mereka lakukan dan didorong kondiisi Umat Islam yang awam ilmu agama, akhirnya sampai kepada kesimpulan pentingnya ilmu pengetahuan Agama yang benar di sampaikan kepada Umat Islam, agar mereka tidak rentan oleh bujuk rayu atau hasutan kaum murtadin, selain itu juga perlu dakwah dalam bentuk santunan sosial dan ekonomi kepada Umat Islam di Indonesia. Waallahua'lam.
Semoga Allah Azza wa Jalla meneguhkan Islam diatas bumi Indonesia, Aamiin.
Sumber Referensi "Fakta atau Hoaks", Kristen Ortodoks Syria agama baru meniru Islam", tempo.co
No comments:
Post a Comment