Oleh Siswo Kusyudhanto
Dulu ketika saya masih anak-anak sempat ngaji ke seorang kyai dan sering dapat cerita tentang kesaktian orang yang disebut "Gus", yang diyakini memiliki karomah, diantaranya yakni shalat di Masjidil Haram di Makkah, ya namanya masih anak-anak jadi percaya aja, dan sering dibuat kagum oleh cerita seperti itu.
Makin dewasa kemudian jadi tahu bahwa cerita-cerita karomah orang-orang ulama itu terlalu berlebihan dan mustahil, termasuk soal shalat di Masjidil Haram.
Dalam sebuah kajian seorang ustadz menjelaskan hal ini, "Dimasyarakat sering ada cerita kesaktian seorang ulama atau sering disebut karomah diantaranya yakni dia melakukan shalat di Masjidil Haram Makkah bersamaan dengan waktu Shalat di Indonesia, ini jelas mustahil, dan jelas masuk cerita dusta, karena selisih waktu antara Indonesia dengan Arab Saudi adalah empat jam, jadi ketika seseorang shalat Jum'at atau shalat Dhuhur di Indonesia maka di Arab Saudi belum masuk shalat keduanya, disana baru masuk Shalat Jum'at dan Dhuhur ketika orang di Indonesia sudah selesai melakukan shalat ashyar, waallahua'lam.
Semoga kita mendapat pelajaran dari hal tersebut, dan semoga dijauhkan dari kisah-kisah dusta seperti ini, Aamiin."
Semoga kita mendapat pelajaran dari hal tersebut, dan semoga dijauhkan dari kisah-kisah dusta seperti ini, Aamiin."
Allah Azza Wa Jalla berfirman
إِنَّ الَّذِينَ جَاءُوا بِالْإِفْكِ عُصْبَةٌ مِنْكُمْ ۚ لَا تَحْسَبُوهُ شَرًّا لَكُمْ ۖ بَلْ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۚ لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ مَا اكْتَسَبَ مِنَ الْإِثْمِ ۚ وَالَّذِي تَوَلَّىٰ كِبْرَهُ مِنْهُمْ لَهُ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.(Annur 11).