Oleh Siswo Kusyudhanto
Beberapa waktu yang lalu ada ustadz cerita tentang teman beliau yang membeli Al-Qur'an disebuah toko, ketika sudah di bayar dan di bawa pulang kemudian dibaca di rumah, karena teman ustadz adalah seorang penghafal Al-Qur'an tentu dia tau setiap detail dari huruf yang tertulis didalamnya, diketahui olehnya ada beberapa ayat ada kejanggalan, dibeberapa tempat ada huruf yang tidak semestinya ada disana, kemudian dia kembali membawa Al-Qur'an itu ke toko tempat dia membeli dan menyampaikan kepada pemilik toko bahwa Al-Qur'an tersebut telah cacat dan minta diganti dengan yang baru, dan pemilik toko menyanggupi permintaan orang itu, dan sebagainya gantinya dia diberi Al-Qur'an baru yang tidak cacat.
Demikian hebatnya Al-Qur'an, ketika ada perubahan sedikit saja seorang Muslim akan tau kesalahan dan kejanggalannya, dan itu tidak perlu waktu lama, hanya butuh satu hari saja untuk mengetahui kejanggalan isinya.
Demikian hebatnya Al-Qur'an, ketika ada perubahan sedikit saja seorang Muslim akan tau kesalahan dan kejanggalannya, dan itu tidak perlu waktu lama, hanya butuh satu hari saja untuk mengetahui kejanggalan isinya.
Jadi teringat beberapa tahun yang lalu tanpa sengaja bertemu seorang pendeta yang sedang menempuh S2 di Jerusalem, Israel, untuk jurusan semacam studi sejarah kitab, saat kami terlibat dalam diskusi kecil, salah satu pertanyaan yang membuat dia bingung ketika saya tanya, "Apakah ada orang Nasrani yang hafal Kitab Injil?", Dia menjawab "mustahil ada Nasrani hafal Kitab Injil di dunia ini, karena versinya yang banyak sekali", lalu saya katakan, "Bandingkan disisi kami, ada jutaan Muslim hafal Al-Qur'an didunia ini, dan ini yang membuat Al-Qur'an selalu terjaga keasliannya. Satu huruf saja dirubah pasti dengan cepat Umat Muslim tau kejanggalan tersebut.
Dari sini sebenarnya ketahuan mana kitab yang selalu terjaga keasliannya, dan mana yang isinya sudah dipalsukan." Dan pendeta muda itu terdiam mendengar perkataan saya, semoga itu menjadi jalan hidayah baginya untuk mengenal Islam suatu hari, Aamiin.
Dari sini sebenarnya ketahuan mana kitab yang selalu terjaga keasliannya, dan mana yang isinya sudah dipalsukan." Dan pendeta muda itu terdiam mendengar perkataan saya, semoga itu menjadi jalan hidayah baginya untuk mengenal Islam suatu hari, Aamiin.
Ada banyak sekali versi Alkitab/Injil yang pernah diterbitkan oleh LAI (lembaga Alkitab Indonesia), tidak kurang dari 23 versi dalam bahasa Indonesia seperti
1. Alkitab Terjemahan Baru,
2. Alkitab Terjemahan Lama,
3. Alkitab Bahasa Sehari Hari
4. Alkitab Ende
5. Alkitab Klinkert
6. Dst
2. Alkitab Terjemahan Lama,
3. Alkitab Bahasa Sehari Hari
4. Alkitab Ende
5. Alkitab Klinkert
6. Dst
Disamping versi Bahasa Indonesia, juga terdapa Alkitab versi bahasa daerah yang jumlahnya tidak kurang dari 27 versi seperti
1. Alkitab Bahasa Madura
2. Alkitab Bahsa Batak,
3. Alkitab Bahasa Jawa
4. Alkitab Bahsa Bali
5. Alkitab Bahsa Bugis
6. Dst
2. Alkitab Bahsa Batak,
3. Alkitab Bahasa Jawa
4. Alkitab Bahsa Bali
5. Alkitab Bahsa Bugis
6. Dst
Ini baru di Indonesia, belum lagi versi dalam bahasa asing ditiap tiap negara, dalam bahasa Inggris saja sudah banyak versinya, seperti
1. King James Version
2. New International Version
3. New Revised Standard Version
4. dst.
2. New International Version
3. New Revised Standard Version
4. dst.
Dari sini saja sudah terjawab kenapa orang Nasrani mustahil dapat menghafal kitab sucinya sendiri, versinya banyak sekali, konon sekitar 300 versi Injil di dunia ini, karena kitab mereka sudah mengalami evolusi seiring jaman dan keadaan. Waallahua'lam.
Sementara untuk Al-Qur'an Allah Azza wa Jalla sendiri yang berjanji menjaga isi Al-Qur'an.
Allah telah berfirman (yang artinya):
“Sungguh Kami telah menurunkan Adz-Dzikr (Al Qur’an), dan Kami pula yang benar-benar akan menjaganya“. (QS. Al-Hijr: 9).
Sumber Referensi crytology.co dan muslim.or
No comments:
Post a Comment