Hampir semua orang dimuka bumi ini mencari kebahagiaan, namun banyak diantaranya salah memaknai kebahagiaan, maka mereka salah jalan dalam mencari kebahagiaan itu. Mereka mengira kebahagiaan didapat dari banyaknya harta, jabatan dan terkenal. Namun pada kenyataannya mereka yang kaya raya, punya kekuasaan yang luar biasa, ataupun sangat terkenal dimata manusia hidupnya sulit, tertekan dan berat menjalani hidup, itu semua karena semua beban hidupnya ditanggung dirinya sendiri.
Ketahuilah kelapangan dan ketentraman hati adalah kebahagiaan sejati, dan itu hanya didapat ketika dekat dengan Allah, berada dijalan hidup yang diridhoi oleh Allah, apapun masalah dan beban dalam hidupnya diserahkan kepada Allah, karena yang menanggung beban hidupnya adalah Maha segalanya, dan dia sangat yakin Allah satu-satu penolongnya. Jika Allah adalah yang menanggung hidupnya, lalu apa yang perlu dikuatirkan lagi?.
Ketahuilah kelapangan dan ketentraman hati adalah kebahagiaan sejati, dan itu hanya didapat ketika dekat dengan Allah, berada dijalan hidup yang diridhoi oleh Allah, apapun masalah dan beban dalam hidupnya diserahkan kepada Allah, karena yang menanggung beban hidupnya adalah Maha segalanya, dan dia sangat yakin Allah satu-satu penolongnya. Jika Allah adalah yang menanggung hidupnya, lalu apa yang perlu dikuatirkan lagi?.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ ١٣:٢٨
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati-hati mereka menjadi tenteram dengan berdzikir (mengingat) kepada Allah. Ingatlah, hanya dengan berdzikir (mengingat) kepada Allah-lah, hati akan menjadi tenteram”. [ar Ra’d / 13 : 28].
Berkaitan dengan ayat ini, Imam Ibnu Katsir menjelaskan : “Maksudnya, hati akan menjadi baik dan menjadi senang ketika menuju ke sisi Allah. Hati menjadi tenang ketika mengingat Allah, dan hati merasa puas ketika merasa bahwa Allah adalah Pelindung dan Penolongnya”.
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.
No comments:
Post a Comment