Oleh Siswo Kusyudhanto
Ada nasehat seorang ustadz ketika melihat banyak orang share pentingnya dzikir pagi petang berkaitan dengan merebaknya wabah corona, kata beliau, "Dzikir dan doa itu maknanya sangat besar bagi seorang Muslim, dengan dzikir dan doa dia berkomunikasi dengan Rabbnya, maka dia akan selalu berdzikir dan berdoa kepada Allah Azza Wa Jalla baik ada atau tidaknya wabah penyakit seperti corona.
Bagi seorang yang beriman wabah corona adalah musibah kecil, karena bagi orang beriman dinamakan musibah besar ketika harus menghadapi azab kubur dan azab neraka, bisa jadi kita selamat dari wabah corona, namun apakah kita dapat selamat dari azab kubur dan azab neraka?.
Disini kita perlunya selalu berdzikir dan berdoa kepada Allah Azza Wa Jalla agar kita diberikan keselamatan di dunia dan terutama di akhirat kelak, waallahua'lam."
Disini kita perlunya selalu berdzikir dan berdoa kepada Allah Azza Wa Jalla agar kita diberikan keselamatan di dunia dan terutama di akhirat kelak, waallahua'lam."
Dalam sebuah hadits disebutkan keutamaan dzikir,
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ، وَأَزْكَاهَا، عِنْدَ مَلِيكِكُمْ، وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ إِعْطَاءِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ، فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ ” قَالُوا: بَلَى. قَالَ: «ذِكْرُ اللَّهِ تَعَالَى»
Dari Abu ad-Darda` beliau berkata: Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Maukah kalian aku beritahu amalan terbaik, tersuci kalian disisi Allâh dan paling tinggi dalam derajat kalian serta lebih baik bagi kalian dari diberi emas dan perak dan lebih baik dari berjumpa musuh kalian lalu kalian penggal leher mereka dan mereka memenggal leher kalian? Mereka menjawab, ‘Ya.’ Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: Dzikir kepada Allâh.
TAKHRIJ
Hadits yang mulia ini dikeluarkan oleh Imam Mâlik dalam al-Muwatha` no. 524, Ahmad dalam Musnadnya no. 21702 , at-Tirmidzi dalam Sunannya no. 3377, Ibnu Mâjah dalam sunannya no. 3790, al-Hâkim dalam al-Mustadrak no.1825 dan ath-Thabrâni dalam kitab ad-Do’a no.1872. Hadits ini dishahihkan al-Albâni rahimahullah dalam Shahîh al-Jâmi no. 2629, Shahîh at-Targhîb wat Tarhîb no. 1493, Shahîh Sunan at-Tirmidzi dan Shahîh Sunan Ibnu Mâjah. Syaikh Syu’aib al-Arnâ’uth rahimahullah menyatakan bahwa hadits ini Sanadnya Shahîh dalam tahqiq beliau terhadap Musnad Imam Ahmad.
Hadits yang mulia ini dikeluarkan oleh Imam Mâlik dalam al-Muwatha` no. 524, Ahmad dalam Musnadnya no. 21702 , at-Tirmidzi dalam Sunannya no. 3377, Ibnu Mâjah dalam sunannya no. 3790, al-Hâkim dalam al-Mustadrak no.1825 dan ath-Thabrâni dalam kitab ad-Do’a no.1872. Hadits ini dishahihkan al-Albâni rahimahullah dalam Shahîh al-Jâmi no. 2629, Shahîh at-Targhîb wat Tarhîb no. 1493, Shahîh Sunan at-Tirmidzi dan Shahîh Sunan Ibnu Mâjah. Syaikh Syu’aib al-Arnâ’uth rahimahullah menyatakan bahwa hadits ini Sanadnya Shahîh dalam tahqiq beliau terhadap Musnad Imam Ahmad.
Sumber Referensi "Dzikir amalan terbaik dan tersuci", Sumber: Fikih al-Ad’iyah wal Adzkâr Syeikh Abdurrazaq al-Badr 1/33-38 dengan sedikit penambahan dan pengurangan)
Postingan ini dapat teman-teman ikuti di Instagram
https://www.instagram.com/p/B9YxAYchIFG/?igshid=2otmkgje04zl
Semoga bermanfaat.
https://www.instagram.com/p/B9YxAYchIFG/?igshid=2otmkgje04zl
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment