Oleh Siswo Kusyudhanto
Kalau lihat jumlah shalat ied dimana-mana dihadiri ribuan orang jamaah ikut senang, karena terlihat jumlah Umat Islam sangat besar, sampai ribuan orang jamaah hanya untuk tingkat desa atau kelurahan saja.
Namun hal ini mengingatkan juga saya akan nasehat seorang ustadz, kata beliau jika ingin tau berapa sebenarnya kekuatan Umat Islam disebuah daerah lihat ketika mereka melakukan shalat subuh berjamaah, karena sejatinya sholat subuh sangat berat dilakukan oleh mereka yang didalam dadanya ada kemunafikan, perlu keikhlasan tinggi dalam dada seseorang untuk menegakkan Sholat subuh berjamaah.
Allahua'lam.
Mungkin yang beliau sampaikan benar juga, kalau kita lihat jumlah shalat ied selalu dihadiri ribuan orang jama'ah sampai kadang kekurangan tempat untuk jamaah yang baru datang, namun anehnya mereka hilang kemana ketika Shalat Subuh berjama'ah di masjid setempat? Karena kalau shalat Subuh berjamaah disetiap masjid dan mushola dihadiri jamaah yang sangat sedikit,
Semoga kita mampu istiqomah menegakkan Shalat, bukan shalat ied saja, tapi shalat-shalat lainnya, Aamiin.
----
Shalat Subuh dan Shalat Isya' paling berat bagi orang munafik
Oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal Msc.
Dua shalat yang memiliki keutamaan yang besar adalah shalat Shubuh dan Shalat Isya.Dua shalat inilah yang terasa berat bagi orang-orang munafik.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا في العَتَمَةِ وَالصُّبْحِ لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوَاً
“Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada shala Isya’ dan shalat Shubuh, tentu mereka akan mendatanginya sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 615 dan Muslim no. 437)
Juga dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَيْسَ صَلاَةٌ أثْقَلَ عَلَى المُنَافِقِينَ مِنْ صَلاَةِ الفَجْرِ وَالعِشَاءِ ، وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْواً
“Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang munafik selain dari shalat Shubuh dan shalat ‘Isya’. Seandainya mereka tahu keutamaan yang ada pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walau sambil merangkak.” (HR. Bukhari no. 657).
Ibnu Hajar mengatakan bahwa semua shalat itu berat bagi orang munafik sebagaimana disebutkan dalam firman Allah,
وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ كُسَالَى
“Dan mereka tidak mengerjakan sembahyang, melainkan dengan malas” (QS. At Taubah: 54). Akan tetapi, shalat ‘Isya dan shalat Shubuh lebih berat bagi orang munafik karena rasa malas yang menyebabkan enggan melakukannya. Karena shalat ‘Isya adalah waktu di mana orang-orang bersitirahat, sedangkan waktu Shubuh adalah waktu nikmatnya tidur. (Fathul Bari, 2: 141).
Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Orang munafik itu shalat dalam keadaan riya’ dan sum’ah (ingin dilihat dan didengar orang lain). Di masa silam shala Shubuh dan shalat ‘Isya’ tersebut dilakukan dalam keadaan gelap sehingga mereka -orang munafik- tidak menghadirinya. Mereka enggan menghadiri kedua shalat tersebut. Namun untuk shalat lainnya, yaitu shalat Zhuhur, ‘Ashar dan Maghrib, mereka tetap hadir karena jama’ah yang lain melihat mereka. Dan mereka kala itu cari muka dengan amalan shalat mereka tersebut. Mereka hanyalah sedikit berdzikir kepada Allah. Di masa silam belum ada lampu listrik seperti saat ini. Sehingga menghadiri dua shalat itu terasa berat karena mereka tidak bisa memamerkan amalan mereka. Alasan lainnya karena shalat ‘Isya itu waktu istirahat, sedangkan shalat Shubuh waktu lelapnya tidur.” (Syarh Riyadhis Sholihin, 5: 82).
Sumber https://rumaysho.com/3785-shalat-shubuh-dan-shalat-isya...
No comments:
Post a Comment