Oleh Siswo Kusyudhanto
Dulu saya sempat bekerja di sebuah perusahaan Asing yang mengembangkan jaringan bisnisnya di Indonesia dalam waktu yang cukup lama yakni sampai belasan tahun, sempat duduk dikepala bagian promosi dan customer service, dan sering kali melakukan perjalanan ke kantor pusat untuk melakukan meeting dengan para direksi.
Pertama kali ikut meeting bersama direksi ada pengalaman yang masih ingat hingga saat ini, ketika datang ke kantor pusat berjumpa dengan para anggota team promosi dan customer service, ternyata banyak diantara mereka gadis-gadis cantik semampai nan molek, bahkan diantaranya katanya bekas foto model di sejumlah media fashion, pokoknya kebanyakan cantiknya diatas rata-rata.
Ketika meeting dengan para direksi masuk tengah hari kegiatan dihentikan satu jam untuk memberikan waktu istirahat dan makan, namun pas kami sedang makan saya nampak beberapa gadis itu agak berjalan cepat keluar dari kantin secara berombongan, saya agak heran melihat ini lalu saya bertanya kepada teman saya, "itu mereka kemana kok seperti tergesa-gesa sekali padahal waktu istirahat masih lama? ", teman saya cerita bahwa mereka itu pergi ke ruangan khusus merokok yang disediakan perusahaan, astaghfirullah, mendengar penjelasan ini bikin saya sangat kaget sekaligus penasaran, lalu selesai makan saya minta teman menunjukkan ruangan rokok yang dimaksud, benar kami beranjak menuju ruangan khusus merokok, rupanya rungan yang dimaksud adalah sebuah ruangan dengan ukuran sekitar lebar empat meter dan panjang lima meter, tidak ada kursi juga tidak ada meja, yang ada cuma sebuah asbak stanless steel tinggi seperti yang dipasang di banyak pintu masuk kantor.
Nampak para wanita cantik dan para pria berdiri menikmati rokoknya bikin ruangan penuh asap rokok tebal padahal ruangan ini dilengkapi kipas penghisap yang sangat besar.
Entah kenapa melihat wanita merokok meskipun cantiknya enggak ketulungan tapi tetap terlihat buruk, karena jika anak remaja saja merokok anggapan orang itu anak nakal, kalau ada wanita merokok terus namanya bisa disebut wanita....
Saya lebih kaget lagi ketika teman cerita kalau gadis-gadis cantik itu sering nongkrong di cafe dan diskotik atau semacamnya, astaghfirullah.
Langsung drop saja penilaian saya kepada mereka, meskipun sangat cantik tapi kalau kelakuan kayak itu ya enggak banget, gak ada nilainya atau malah mungkin jika dijadikan istri bikin sengsara lahir batin.
Jadi teringat nasehat para ustadz tentang wanita, ketika memilih wanita usahakan memilih berdasarkan agama, karena dengan agama yang bagus InsyaAllah akan nyaman untuk kita didunia dan akhirat, dan InsyaAllah miliki wanita sholehah membuat kita beruntung, Allahua'lam.
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تُنْكَحُ المَرْأَةُ لأرْبَعٍ: لِمالِها ولِحَسَبِها وجَمالِها ولِدِينِها، فاظْفَرْ بذاتِ الدِّينِ، تَرِبَتْ يَداكَ
“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari no.5090, Muslim no.1466).
No comments:
Post a Comment