Oleh Siswo Kusyudhanto
Prihatin kalau ada orang nyeletuk seenaknya ketika ada orang membahas perkara agama, dia mengatakana " Umat Muslim di banyak negara dizalimi seperti Palestina, Uighur, Irak, Rohingya, Khasmir dan banyak negara lainnya, sementara situ masih ngomongin bahaya Sirik, Bid'ah, Riba dst., apa gunanya ?'.
Jadi ingat beberapa tahun yang lalu dikirimi literatur seorang teman tentang seorang jama'ah yang bertanya kepada seorang syaikh, kenapa para sahabat nabi meskipun jumlah mereka sangat sedikit dijaman itu namun sangat ditakuti orang kafir, bahkan konon jika nama mereka disebutkan diantara orang kafir dijaman itu maka orang-orang kafir gemetar badannya saking takutnya.
Syaikh menjawab, meskipun para sahabat nabi jumlahnya cuma ratusan orang namun karena Aqidah mereka bersih dari kekotoran aqidah seperti syirik, bid'ah dan maksiat, keIslaman mereka bukan sebatas pengakuan, sehingga mereka rela berkorban untuk agama mulai harta bahkan nyawa sekalipun, mereka menganggap dunia adalah rendah, dan mereka tidak pernah takut mati ketika berjihad diatas jalan Allah Azza Wa Jalla. Hal ini yang membuat orang kafir dijaman itu sangat takut menghadapi mereka meskipun jumlahnya hanya beberapa ratus orang saja.
Sebaliknya lihat umat Islam dijaman ini, jumlahnya sampai milyaran orang namun kebanyakan mereka dalam beragama Islam hanya sebatas pengakuan, aqidah mereka kotor oleh syirik, bid'ah dan maksiat, mereka sangat mencintai dunia dan takut mati.
Jadi jelas membangun umat ini dimulai dari membersihkan kekotoran aqidah seperti syirik, bid'ah dan maksiat dikalangan umat Muslim, dan menegakkan Tauhid, Sunnah dan ketaatan.
Waallahua'lam.
Waallahua'lam.
Seperti saat ini Umat Islam berjalan diatas muka bumi dengan sangat prihatin- hidup ditengah-tengah penderitaan dan kejadian-kejadian tragis yang menimpa kaum muslimin yang tidak ada bandingannya dalam sejarah, yaitu berkumpul dan bersatunya orang-orang kafir memusuhi kaum muslimin, sebagaimana yang dikhabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti dalam hadits beliau yang dikenal dan shahih.
تَدَاعَى عَلَيْكُمْ اْلأُمَمُ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا قَالُوْا : أَمَنْ قِلَّةٍ نَحْنُ يَوْمَئِذٍ يَا رَسُوْلَ اللَّهِ؟ قَالَ : لاَ، أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَلَيُننَزِّ عَنَّ اللَّهُ الرَّهْبَةَ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمْ لَكُمْ، وَلَيُقْذِ فَنَّ فِي قُلُوبِكُمْ الْوَهْنَ، قَالُوْا : وَمَا الْوَهْنُ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ حُبُّ الدُّنْيَا وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
“Telah berkumpul umat-umat untuk menghadapi kalian, sebagaimana orang-orang yang makan berkumpul menghadapi piringnya’. Mereka berkata : Apakah pada saat itu kami sedikit wahai Rasulullah ? Beliau menjawab : ‘Tidak, pada saat itu kalian banyak, tetapi kalian seperti buih di lautan, dan Allah akan menghilangkan rasa takut dari dada-dada musuh kalian kepada kalian, dan Allah akan menimpakan pada hati kalian penyakit Al-Wahn’. Mereka berkata : Apakah penyakit Al-Wahn itu wahai Rasulullah?. Beliau menjawab :’Cinta dunia dan takut akan mati”
(Hadits Shahih, diriwayatkan oleh Abu Daud (4297), Ahmad (5/287), dari hadits Tsaubah Radhiyallahu anhu, dan dishahihkan oelh Al-Albani dengan dua jalannya tersebut dalam As-Shahihah (958).)
Sumber refensi almanhaj.or
No comments:
Post a Comment