Oleh Siswo Kusyudhanto
Beberapa waktu lalu saya masuk sebuah masjid dengan bangunan yang megah, ketika masuk nampak di rak berjejer Mushaf Al-Qur'an bagus, beberapa standar Madinah dan Mesir, namun ketika pas mendekati rak saya agak kaget sebagian besar Mushaf Al-Qur'an disitu masih tersegel plastik, artinya Mushaf Al-Qur'an itu tidak pernah dibuka dan dibaca, SubhanaAllah.
Padahal banyak lokasi di pelosok daerah membutuhkan Mushaf Al-Qur'an juga buku Iqro' untuk warga disana belajar mengajar baca Al-Qur'an, bahkan banyak lokasi buku Iqro' dan Mushaf Al-Qur'an yang mereka miliki tidak layak digunakan alias sudah hancur.
Mungkin ini fakta memprihatinkan bahwa banyak masjid megah dan mewah namun tidak makmur dengan amal ibadah didalamnya diantaranya kegiatan belajar membaca Al-Qur'an.
Bahkan pernah saya jumpai disebuah daerah ada masjid mewah cuma dibuka saat shalat Maghrib, isya' dan subuh, karena kalau siang masjid dikunci rapat, SubhanaAllah.
Mungkin dalam masyarakat kita ada persepsi yang salah dalam memahami "memakmurkan" adalah membangun dan menghiasai masjid seindah mungkin, padahal bukan seperti itu memaknai memakmurkan masjid, Allahua'lam.
Allâh Azza wa Jalla berfirman:
إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ ۖ فَعَسَىٰ أُولَٰئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ
Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allâh ialah orang-orang yang beriman kepada Allâh dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain Allâh, maka merekalah yang termasuk golongan orang-orang yang selalu mendapat petunjuk (dari Allâh)” [At-Taubah/9:18]
Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Bukanlah yang dimaksud dengan memakmurkan masjid-masjid Allâh hanya dengan menghiasi dan mendirikan fisik (bangunan)nya saja, akan tetapi memakmurkannya adalah dengan berdzikir kepada Allâh dan menegakkan syariat-Nya di dalamnya, serta membersihkannya dari kotoran (maksiat) dan syirik (menyekutukan Allâh Azza wa Jalla).”
(Kitab Tafsir Ibni Katsir, 1/216).
Sumber Referensi "MEMAKMURKAN MASJID SIFAT TERPUJI YANG IDENTIK DENGAN IMAN KEPADA ALLÂH SUBHANAHU WA TA’ALA", karya Ustadz Abdullah Taslim Al Buthoni di web Muslim.or.id
No comments:
Post a Comment