Oleh Siswo Kusyudhanto
Dalam sebuah kajian seorang ustadz membahas tentang pembagian bid'ah menjadi dua yakni bid'ah Hasanah dan bid'ah Dholallah, kata beliau, " Kalau paham seperti ini kita kembalikan kepada dalil Al-Qur'an dan Hadits tidak akan kita temukan sedikitpun lafadz pembagian bid'ah menjadi dua, bahkan bertentangan dengan beberapa hadits Sahhih yang secara mutlak menyebutkan setiap bid'ah adalah sesat, tentu yang dimaksud adalah bid'ah dalam perkara agama, bukan urusan dunia.
Juga dalam prakteknya pembagian bid'ah menjadi dua ini sangat sulit dilakukan, kenapa?, Karena setelah Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam wafat maka tidak ada lagi manusia yang ma'shum diatas permukaan bumi, yakni manusia yang bersih dari kesalahan dan dosa, sehingga yang tersisa adalah manusia yang tidak ma'shum, manusia yang banyak melakukan kesalahan dan dosa, lalu jika tidak ada manusia yang ma'shum pertanyaannya," siapa yang berhak membagi ini bid'ah Hasanah dan ini masuk bid'ah dholallah?."
Namun pembagian bid'ah menjadi dua ini dipahami banyak firqoh Umat Islam di jaman ini, akhirnya ada sebagian orang yang disebut ulama membagi-bagi bid'ah sesuai keilmuannya, dan terjadi ada sebuah amalan dianggap bid'ah Hasanah oleh sebuah firqoh namun oleh ulama dari firqoh lain yang berbeda menganggap itu Bid'ah dholallah.
Pada akhirnya makin bertambah jaman bermunculan ratusan amalan yang dianggap Bid'ah Hasanah diseluruh penjuru dunia.
Pada akhirnya makin bertambah jaman bermunculan ratusan amalan yang dianggap Bid'ah Hasanah diseluruh penjuru dunia.
Alangkah baiknya kita kembali kepada perkataan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa Sallam yang dengan jelas dan terang bahwa setiap bid'ah adalah sesat, dan tidak ada pembagian bid'ah Hasanah dan bid'ah Dholallah,
Waallahua'lam.
Waallahua'lam.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap memulai khutbah biasanya beliau mengucapkan,
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan” (HR. Muslim no. 867)
Sumber Referensi "Hadits-hadits tentang Bid'ah", karya Ustadz Yulian Purnama di Muslim.or
No comments:
Post a Comment