Ketika seseorang meminum air dalam gengamannya kebanyakan hanya hal biasa, banyak orang menyadari dengan sadar bahwa air menopang hidupnya, dengan sadar dia mengakui bahwa manusia tidak akan dapat hidup tampa air, karen bagian tubuhnya 70% adalah air, maka dia sangat tergantung kepada air. Namun sangat sedikit manusia ketika meminum segelas air dengan sadar mengakui yang diminumnya sampai kepadanya atas berlakunya hukum-hukum yang ditetapkan oleh Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ (68) أَأَنْتُمْ أَنْزَلْتُمُوهُ مِنَ الْمُزْنِ أَمْ نَحْنُ الْمُنْزِلُونَ (69)
”Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya atau Kamikah yang menurunkannya?” (QS. Al Waqi’ah [56] : 68-69)
Begitu juga firman Allah Ta’ala,
وَأَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرَاتِ مَاءً ثَجَّاجًا (14)
”Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah.” (QS. An Naba’ [78] : 14)
Allah Ta’ala juga berfirman,
فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ
”Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya.” (QS. An Nur [24] : 43) yaitu dari celah-celah awan.[1]
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc.
No comments:
Post a Comment