Seseorang bertanya kepada Ustadz Maududi Abdullah, "apakah melawan tipu mushlihat kaum kafirin yakni dengan mempelajari cara mereka menyesatkan kita?". Ustadz menjawab, satu-satunya melawan tipu mushlihat mereka yakni dengan iman dan taqwa. Meskipun ada beribu-ribu cara mereka mencoba menyesatkan kita, jika kita sudah beriman dan bertaqwa niscaya tidak akan sedikitpun menyesatkan kita. Majalah play boy tidak akan laku jika kita menganggap itu sebuah kemaksiatan, meskipun dibagikan secara gratis sekalipun gak akan laku jika demikian, maka dengan sendirinya penerbit majalah itu akan tutup dengan sendirinya. Sistem perbankkan yang penuh riba, dimana mereka mengadopsi cara kaum kafirin akan gulung tikar dengan sendirinya jika semua kaum muslimin berusaha menjauhi riba. Flim-flim dari kaum kafirin tidak akan laku jika kita beriman dan bertaqwa, karena semua kaum muslimin tidak menontonnya dst. Kesalahan kita yakni memganggap apa yang datang dari kaum kafirin adalah bagus dan modern, mengagungkannya sehingga tata cara hidup mereka kita gunakan, dan tampa sadar mereka berhasil merubah diri kita menjadi seperti mereka.
Seorang anak umur 16 tahun didalam kamar nya disediakan tv layar lebar, dilengkapi dengan 600 channel, disediakan komputer lengkap dengan jaringan internet 24jam nonstop, kamarnya dipenuhi semua kebutuhan si anak, kemudian jika ayahnya akan masuk kamar itu dia harus ketok pintu, minta permisi kepada anaknya, "permisi nak ayah mau masuk", SubhanAllah, ini terjadi karena pola pikir dalam keluarga itu menganut kepada pola fikir kaum kafirin, yang menjunjung HAM dan privasi. Tampa sadar kaum kafirin telah berhasil merubah pola fikir dan bagaimana bergaya hidup kaum muslimin agar mengikuti gaya hidup mereka.
Seorang anak umur 16 tahun didalam kamar nya disediakan tv layar lebar, dilengkapi dengan 600 channel, disediakan komputer lengkap dengan jaringan internet 24jam nonstop, kamarnya dipenuhi semua kebutuhan si anak, kemudian jika ayahnya akan masuk kamar itu dia harus ketok pintu, minta permisi kepada anaknya, "permisi nak ayah mau masuk", SubhanAllah, ini terjadi karena pola pikir dalam keluarga itu menganut kepada pola fikir kaum kafirin, yang menjunjung HAM dan privasi. Tampa sadar kaum kafirin telah berhasil merubah pola fikir dan bagaimana bergaya hidup kaum muslimin agar mengikuti gaya hidup mereka.
Firman Allah
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَٰكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka sendiri” [Al-A’raf/7 : 96]
Dikutip dr Ustadz Maududi Abdullah Lc., referensi almanhaj.or.id
No comments:
Post a Comment