Oleh Siswo Kusyudhanto
Suatu hari entah tiba-tiba akun saya masuk group para pendeta Nasrani dari berbagai aliran gereja, yang memasukkan juga siapa saya tidak tau, belakang baru setelah saya dikeluarkan dari sana baru tau salah satu teman bisnis yang aktivis gereja memasukkan saya ke group tersebut.
Pertama masuk mental saya dibuat drop, ada pendeta bercerita sudah kemurtadan sekian ribu orang Muslim di Indonesia, juga demikian beberapa pendeta lainnya, Alhamdulillah tidak ngaruh sama sekali.
Pertama saya diam aja, lama-lama kemudian saya mulai bertanya yang bikin mereka mengkerut, padahal ini pertanyaan yang sederhana dan saya dapatkan dari kajian seorang ustadz, seperti apakah Isa Al Masih pernah mengajarkan untuk merayakan Natal?, Jika ada di surat mana di Injil ada perintah perayaan tersebut?, Tentu tidak ada sama sekali, karena fix sejarah menyebutkan perayaan Natal adalah peninggalan bangsa Pagan Romawi, demikian juga apakah ada perintah Isa Al Masih untuk berkumpul di hari Minggu dan kemudian bernyanyi nyanyi dengan musik?, Tentu tidak ada sama sekali juga di Injil mereka dan pertanyaan sejenisnya, dan dijawab paling itu konsesus gereja, atau kesepakatan para petinggi gereja, alias bukan ajaran Isa Al Masih, karena banyak pertanyaan saya bikin bingung mereka akhirnya saya dikeluarkan dari group itu, Alhamdulillah.
Namun ada diskusi menarik dengan salah satu pendeta perempuan yang mendalami ilmu patrologi, yakni ilmu yang mempelajari dokumen-dokumen kuno yang ditulis para pendeta atau ulama Nasrani dimasa lalu, dan di sedang menamatkan gelar S3 di Jerusalem, karena nampak dari foto profil nya rambutnya nampak tergerai bebas, tentu saya tanya "Apakah anda tidak tau Isa Al Masih melarang seorang wanita tidak menutup tudung kepala?, Bahkan Isa Al Masih wajib seorang wanita digunduli jika tidak mau menutup rambutnya", Dia jawab, "tau, ada di Injil, tapi kami ikut konsesus pendeta bahwa boleh tidak menggunakan tudung kepala", lalu saya tanya balik, "Sekarang anda pengikut Isa Al Masih atau pengikut para pendeta?", Skak mat, dia terdiam gak bisa jawab.
Perintah berkerudung dalam alkitab
1 Korintus
11:5 Tetapi TIAP TIAP PEREMPUAN YANG BERDOA ATAU BERNUBUAT DENGAN KEPALAYANG TIDAK BERTUDUNG, MENGHINA KEPALANYA, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
11:6 Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka HARUSLAH IA MENUDUNGI KEPALANYA.
11:7 Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.
11:8 Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki.
11:9 Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki.
11:10 Sebab itu, PEREMPUAN HARUS MEMAKAI TANDA WIBAWA DI KEPALANYA oleh karena para malaikat.
11:11 Namun demikian, dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki dan tidak ada laki-laki tanpa perempuan.
11:12 Sebab sama seperti perempuan berasal dari laki-laki, demikian pula
laki-laki dilahirkan oleh perempuan; dan segala sesuatu berasal dari Allah.
11:13 Pertimbangkanlah sendiri: PATUTKAH PEREMPUAN BERDOA KEPADA ALLAH DENGAN KEPALA TIDAK BERTUDUNG?.
Kenapa aturan dalam nasrani berubah-ubah seperti itu ? padahal ajaran Isa Al Masih yang tertuang dalam injil sudah sangat jelas?. Karena yang menetapkan ini dan itu dalam ajaran nasrani dan yahudi adalah para ulama mereka, sehingga pada akhirnya ajarannya yang aseli umatnya tidak mengetahuinya. Misal soal hijab ini, banyak pemuka nasrani mengurangi hukum soal hijab ini dari mutlak wajib, dikurangi dari jaman ke jaman akhirnya bebas, gak pakai hijab juga gak apa-apa asal hatinya baik.
Dan taklid buta seperti ini tidak hanya dikalangan Nasrani namun mirisnya juga menular dikalangan Umat Islam, banyak orang yang dianggap ulama ditengah Umat Islam merubah hukum Allah dan RasulNya dan diikuti oleh para pengikutnya SubhanaAllah.
Dalam sebuah kajian Ustadz Abu Haidar As Sundawy menjelaskan soal ini,." Ketika Allah menjelaskan kesesatan nasrani dan yahudi dalam Surat At Taubah diantara penyebabnya adalah mereka menjadikan para orang alim dan rahibnya sebagai Tuhannya, makna menyembah ini bukan dalam arti harfiah ada orang menyembah orang lain, namun mengambil pendapat seseorang dan meninggalkan pendapat Allah dan RasulNYa."
Allah ta’alla juga berfirman,
اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai Rabb selain Allah dan (juga mereka mempertuhankan) Al masih putera Maryam, Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS. At-Taubah: 31).
No comments:
Post a Comment