Oleh Siswo Kusyudhanto
Memang benar kata seorang syaikh, kemunduran Islam di jaman ini disebabkan kebanyakan Umat Islam itu masih dalam tataran pengakuan belum pada tingkatan iman yang sesungguhnya, jika iman didefinisikan para ulama sebagai ucapan lesan, diyakini dalam hati dan digerakkan oleh anggota tubuh, maka makna iman dikebanyakan orang yang mengaku beragama Islam masih ditingkat lesan saja, sementara keyakinan dalam hati atau sampai diamalkan dengan semua anggota tubuh masih sangat jauh.
Buktinya mungkin disaat qurban sekarang ini, banyak orang mampu membeli hp android mahal, mampu membeli motor dan mobil, juga mampu membeli rumah, namun giliran menyediakan dana untuk qurban yang nilainya jauh dibawah barang-barang diatas mereka menyatakan tidak mampu, nyerah.
Bahkan ada teman yang sedang terlanda hobby gowes mampu membeli sepeda lipat seharga 3,6 juta cash, namun ketika disodori sebagai peserta qurban tahun ini angkat tangan alias tidak mampu, subhanaAllah.
Bahkan ada teman yang sedang terlanda hobby gowes mampu membeli sepeda lipat seharga 3,6 juta cash, namun ketika disodori sebagai peserta qurban tahun ini angkat tangan alias tidak mampu, subhanaAllah.
Kalau udah begitu bagaimana Islam ini berjaya kalau untuk menegakkan syariat kapan-kapan dan untuk hobby nomer satu?. Dan anehnya mereka semua berharap surga, padahal surga tidak didapatkan dengan santai dan gratis, surga dan kemuliaan disisi Allah Azza Wa Jalla diperlukan usaha keras dan pengorbanan, waallahua'lam.
Mungkin ini nasehat bagi kita semua, mulai menegakkan syariat dari diri sendiri dan keluarga, agar Islam berjaya, insyaAllah.
Mungkin ini nasehat bagi kita semua, mulai menegakkan syariat dari diri sendiri dan keluarga, agar Islam berjaya, insyaAllah.
Allah Azza wa Jalla berfirman,
أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk Surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kamu, dan belum nyata orang-orang yang sabar.” [Ali ‘Imran/3: 142]
No comments:
Post a Comment